Singaraja, (Antaranews Bali) - Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja mulai membuka penerimaan mahasiswa baru 2018 melalui empat jurusan yang ada di kampus keagamaan Hindu negeri satu-satunya di Bali bagian utara tersebut.

"Mulai 1 Februari ini sudah dibuka pendaftaran melalui jalur undangan atau tanpa tes," kata Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru 2018, Putu Sanjaya S.Ag M.Pd.H, di Singaraja, Minggu.

Penerimaan mahasiswa baru dibagi menjadi beberapa jenjang seperti penerimaan melalui jalur undangan, 1 Februari 2018 sampai dengan 11 Mei 2018 kemudian melalui jalur sistem penerimaan mahasiswa baru (SPMB), 4 Juni 2018 sampai dengan 3 Agustus 2018.

Adapun jalur Bidikmisi atau bantuan biaya pendidikan yang berfokus pada pemberian penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi.

"Tahun ini kami memiliki 80 kuota Bidikmisi. Jadi cukup banyak dan berharap jalur tersebut dapat dimanfaatkan bagi mereka yang memang memiliki prestasi," kata Sanjaya sembari menegaskan bahwa selain Bidikmisi juga terdapat ratusan beasiswa prestasi dan kurang mampu.

Adapun empat jurusan di STAHN Mpu Kuturan yakni Jurusan Dharma Acarya dengan empat program studi seperti Prodi Pendidikan Agama Hindu, Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD). Jurusan Dharma Duta dengan Prodi Ilmu Komunikasil, Penerangan Agama, dan Pariwisata Budaya.
 
"Dua jurusan lainnya yakni Brahma Widya dengan empat program studi yakni Teologi Hindu, Filsafat Hindu, Manggala Upakara, dan Yoga Kesehatan. Sedangkan jurusan Dharma Sastra dengan satu program studi yakni Hukum Hindu.
 
Selain program sarjana, STAHN juga membuka Program Pascasarjana dengan Prodi Magister Pendidikan Studi Pendidikan Agama Hindu.

Sementara itu, Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali, Prof Dr Drs I Made Suweta MSi mengatakan bahwa kedepan kampus agama negeri pertama di Bali Utara itu tengah menyiapkan rencana besar menempati gedung baru di wilayah Desa Banyuning.

Dengan keberadaan gedung kampus baru yang megah dan representatif diharapkan dapat mendukung eksistensi kependidikan Hindu di masa mendatang.

"Rencana besar kami adalah bagaimana STAHN dapat menjadi pusat kajian Hindu di Nusantara, atau bahkan dunia," kata Suweta optimis. (bgs)

Pewarta: Krishna Arisudana

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018