Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan calon pemimpin di daerah itu yang akan bertarung pada Pilkada 2018 harus mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat.
"`Mindset` (pola pikir) kita harus benar-benar siap menghadapi perubahan ini. Dengan begitu, kita mempersiapkan diri supaya tidak kaget dengan perubahan yang terjadi," kata Pastika dalam simakrama (temu wicara) dengan masyarakat di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, perubahan menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh pemimpin, apalagi Bali merupakan daerah internasional. Oleh karena itu, tetap diperlukan adanya program yang baru sesuai dengan zamannya.
"Harus ada (program dan kebijakan, red.) yang baru karena zamannya juga baru. Apa yang baik sekarang, belum tentu baik di masa yang akan datang. Perubahan itu kecepatannya luar biasa, tiba-tiba dan mencengangkan," ucapnya pada simakrama yang bertajuk "Mencari Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2018-2023" itu.
Terkait dengan Program Bali Mandara yang telah dijalankan selama hampir 10 tahun masa kepemimpinannya, Pastika mempersilakan untuk dilanjutkan kalau memang dianggap baik.
"Kalau dianggap baik, mohon dilanjutkan. Kalau dianggap belum sempurna, tolong diperbaiki. Kalau belum ada, silakan ditambah, dibuat yang baru," ujarnya.
Masih terkait dengan perubahan, Pastika mencontohkan di luar negeri kini sudah ada toko-toko yang tidak ada penjaganya dan pembeli tidak perlu membawa dompet lagi karena sudah mengadopsi kecanggihan teknologi informasi dengan sedemikian rupa.
"Apalagi Bali ini daerah internasional, jika tiba-tiba wisatawan datang ke sini `nggak bawa uang tunai, tidak bawa kartu kredit, hanya `smart phone` karena dipikir sudah sama dengan di negerinya. Apa tidak kelabakan kita?" katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"`Mindset` (pola pikir) kita harus benar-benar siap menghadapi perubahan ini. Dengan begitu, kita mempersiapkan diri supaya tidak kaget dengan perubahan yang terjadi," kata Pastika dalam simakrama (temu wicara) dengan masyarakat di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, perubahan menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh pemimpin, apalagi Bali merupakan daerah internasional. Oleh karena itu, tetap diperlukan adanya program yang baru sesuai dengan zamannya.
"Harus ada (program dan kebijakan, red.) yang baru karena zamannya juga baru. Apa yang baik sekarang, belum tentu baik di masa yang akan datang. Perubahan itu kecepatannya luar biasa, tiba-tiba dan mencengangkan," ucapnya pada simakrama yang bertajuk "Mencari Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2018-2023" itu.
Terkait dengan Program Bali Mandara yang telah dijalankan selama hampir 10 tahun masa kepemimpinannya, Pastika mempersilakan untuk dilanjutkan kalau memang dianggap baik.
"Kalau dianggap baik, mohon dilanjutkan. Kalau dianggap belum sempurna, tolong diperbaiki. Kalau belum ada, silakan ditambah, dibuat yang baru," ujarnya.
Masih terkait dengan perubahan, Pastika mencontohkan di luar negeri kini sudah ada toko-toko yang tidak ada penjaganya dan pembeli tidak perlu membawa dompet lagi karena sudah mengadopsi kecanggihan teknologi informasi dengan sedemikian rupa.
"Apalagi Bali ini daerah internasional, jika tiba-tiba wisatawan datang ke sini `nggak bawa uang tunai, tidak bawa kartu kredit, hanya `smart phone` karena dipikir sudah sama dengan di negerinya. Apa tidak kelabakan kita?" katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018