Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengundang pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang akan maju dalam Pilkada 2018 untuk menyampaikan visi dan misinya dalam Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) agar diketahui masyarakat sejak awal.

"Mudah-mudahan mereka bersedia hadir di PB3AS, sehingga masyarakat luas menjadi tahu," kata Pastika saat menggelar Simakrama (temu wicara) bertajuk `Mencari Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2018-2023, di Denpasar, Sabtu.

Ajang PB3AS selama ini dilaksanakan setiap hari Minggu pagi di pojok barat Lapangan Puputan Margarana, Denpasar. Pada PB3AS, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi, masukan, maupun kritik kepada pemerintah

PB3AS pun telah dimanfaatkan oleh jajaran Pemprov Bali maupun sejumlah pemangku kepentingan untuk menyosialisasikan berbagai program dan kebijakan, serta dimanfaatkan kalangan dunia pendidikan untuk berorasi dan menampilkan berbagai atraksi seni.

"Pemimpin Bali ke depan harus bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat di Pulau Dewata," ujar gubernur yang akan mengakhiri jabatannya pada 28 Agustus 2018 itu.

Pastika mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus berpikiran futuristik, adaptif dan responsif menghadapi perubahan. Pemimpin pun harus mampu melihat situasi nasional dan global. "Pemimpin harus mampu menyelesaikan masalah. Kemampuan beradaptasi dengan zamannya itu juga paling penting," ucap mantan Kapolda Bali itu.

Menurut dia, tidak mudah bagi calon pemimpin jika hanya mengumbar janji-janji palsu, karena masyarakat kini sudah sangat melek informasi. "Oleh karena itu, kami harapkan KPU bisa membuka visi-misi dari masing-masing bakal pasangan calon setelah nanti ditetapkan pada 12 Februari," katanya.

Sementara itu, Wayan Suata, peserta simakrama dari Kuta, Kabupaten Badung mengharapkan Gubernur Bali periode 2018-2023 paling tidak memiliki kemampuan yang seimbang dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. "Paling tidak seimbang, jangan sampai gubernur mendatang itu lebih jelek," ucap Suata.

Ada juga Marja Abas dari Kabupaten Bangli yang mengharapkan Gubernur Bali mendatang agar mau menangggalkan baju partai jika telah terpilih.

Dalam artian, tidak hanya mengutamakan kepentingan parpol yang mendukung karena setelah terpilih sesungguhnya ia menjadi pemimpin bagi masyarakat Bali secara menyeluruh. (*)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018