Mangupura (Antaranews Bali) - Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Bali mengimbau para nelayan di daerahnya tidak melaut karena kondisi cuaca dan gelombang laut yang cukup tinggi di perairan setempat.
"Kami harap nelayan yang memaksakan diri melaut agar berhati-hati dan kalau bisa mungkin tidak melaut. Imbauan ini sudah kami sampaikan kepada petugas kami di masing-masing pesisir pantai yang ada di kecamatan," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana, di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan tinggi gelombang laut saat ini mencapai dua hingga tiga meter akibat angin barat yang berlangsung hingga Februari 2018, namun pihaknya meyakini nelayan sudah dapat membaca situasi kapan harus melakukan aktifitasnya di laut dan tidak.
"Saya yakin para penalan sudah memahami bagaimana kondisi jika ingin melaut," katanya.
Meskipun para nelayan tidak bisa melaut karena situasi saat ini, namun stok ikan di Pantai Kedonganan masih tetap ada, karena sudah disimpan sejak jauh hari di dalam ruang pendingin.
"Nelayan di Kedonganan sudah menyimpan stok ikannya di dalam pendingin saat panen raya dan saat ini sulit melaut hasil tangkapan yang disimpan terus dijual," katanya.
Sementara itu, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bali, Nengah Manumudhita mengatakan sejumlah nelayan memilih untuk tidak melaut lantaran kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
"Ya ada beberapa nelayan memang memilih tidak melaut karena cuaca saat ini. Untuk mengisi waktu luang mereka memperbaiki jala dan perlengkapan lainnya," ujar Nengah Manumudhita.
Bardasarkan data dari BBMKG Wilayah III Denpasar, informasi prakiraan cuaca harian wilayah Bali tertanggal 23-25 Januari 2018, tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar setengah meter dua meter dan perairan Selatan Bali kisaran 0,75-3.0 meter.
Perairan Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan ketinggain gelombang laut 0,5 hingga 3 meter. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami harap nelayan yang memaksakan diri melaut agar berhati-hati dan kalau bisa mungkin tidak melaut. Imbauan ini sudah kami sampaikan kepada petugas kami di masing-masing pesisir pantai yang ada di kecamatan," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana, di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan tinggi gelombang laut saat ini mencapai dua hingga tiga meter akibat angin barat yang berlangsung hingga Februari 2018, namun pihaknya meyakini nelayan sudah dapat membaca situasi kapan harus melakukan aktifitasnya di laut dan tidak.
"Saya yakin para penalan sudah memahami bagaimana kondisi jika ingin melaut," katanya.
Meskipun para nelayan tidak bisa melaut karena situasi saat ini, namun stok ikan di Pantai Kedonganan masih tetap ada, karena sudah disimpan sejak jauh hari di dalam ruang pendingin.
"Nelayan di Kedonganan sudah menyimpan stok ikannya di dalam pendingin saat panen raya dan saat ini sulit melaut hasil tangkapan yang disimpan terus dijual," katanya.
Sementara itu, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bali, Nengah Manumudhita mengatakan sejumlah nelayan memilih untuk tidak melaut lantaran kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
"Ya ada beberapa nelayan memang memilih tidak melaut karena cuaca saat ini. Untuk mengisi waktu luang mereka memperbaiki jala dan perlengkapan lainnya," ujar Nengah Manumudhita.
Bardasarkan data dari BBMKG Wilayah III Denpasar, informasi prakiraan cuaca harian wilayah Bali tertanggal 23-25 Januari 2018, tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar setengah meter dua meter dan perairan Selatan Bali kisaran 0,75-3.0 meter.
Perairan Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan ketinggain gelombang laut 0,5 hingga 3 meter. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018