Denpasar (Antaranews Bali) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan menambah 100 unit layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusi yang sekalius menjadi agen penyaluran bantuan pangan nontunai (BPNT) di Denpasar, Bali.

Pemimpin Wilayah BNI Bali dan Nusa Tenggara Putu Bagus Kresna di Denpasar, Kamis mengatakan pihaknya akan mengintensifkan edukasi dan pembinaan kepada para agen laku pandai yang sekaligus menjadi agen penyaluran BPNT itu.

Kresna mengatakan saat ini jumlah agen laku pandai di Bali mencapai 755 unit yang seluruhnya sudah dilengkapi mesin transaksi otomatis atau EDC, enam di antara agen tersebut sudah bisa melayani penyaluran BPNT.

Untuk penyaluran BPNT berupa beras sejahtera (rastra) sebanyak 10 kilogram itu, bank BUMN tersebut mendapatkan penugasan di wilayah Denpasar dengan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) mencapai 7.413 penerima.

Sekitar 72,5 persen dari KPM itu sudah mendapatkan BPNT, sisanya belum tersalurkan karena berbagai penyebab di antaranya penerima yang sudah meninggal dunia, pindah tempat, hingga sakit.

BPNT sendiri merupakan bantuan pangan berupa beras sejahtera jenis medium dan kebutuhan pokok lain yang dicairkan setiap bulan seharga Rp110 ribu melalui kartu yang kemudian dapat dicairkan di agen laku pandai BNI atau agen46.

Pencairan itu hanya dalam bentuk beras dan kebutuhan lain seperti telur dan tidak dapat diuangkan, sedangkan untuk penyaluran program keluarga harapan (PKH), pihaknya bertugas menyalurkan bantuan sosial di lima kabupaten yakni Tabanan, Gianyar, Badung, Jembrana dan Denpasar sebanyak 82.081 KPM.

Bantuan sosial itu dapat ditunaikan lewat bank atau agen menggunakan kartu layaknya ATM setelah ditransfer sebelumnya melalui rekening masing-masing penerima manfaat. Bantuan sosial PKH itu dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak sekolah, disabilitas, ibu hamil, lansia dan gizi anak. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018