Negara (Antaranews Bali) - Bursa mobil Jembrana yang digagas pemerintah kabupaten setempat dan pengelolaannya diserahkan kepada pelaku jual beli mobil, kurang promosi di media sosial sehingga kurang menjangkau masyarakat luas.
Zaenal, salah seorang anggota Asosiasi Jual Beli Mobil (AJBM) Jembrana, yang mengelola bursa mobil tersebut saat ditemui Selasa mengatakan, pihaknya hanya membuat grup di aplikasi chatting, namun tidak membuat grup pada media sosial.
"Isi grup kami hanya anggota AJBM. Untuk grup di media sosial yang lebih luas, kami memang belum membuatnya," katanya.
Ia tidak memberikan alasan yang jelas kenapa asosiasi tersebut tidak membuat grup bursa mobil Jembrana di media sosial, hanya mengatakan, cukup sulit mengendalikan unggahan di media sosial.
Saat disinggung unggahan yang menyesatkan maupun yang tidak pantas bisa dihapus oleh admin, ia beralasan belum menemukan admin yang tepat yang bisa setiap saat memantau unggahan di media sosial.
Akibat belum menggunakan media sosial yang jamak digunakan pelaku jual beli mobil, promosi bursa mobil Jembrana masih mengandalkan dari mulut ke mulut, maupun chatting pribadi penjual dan pembeli.
Padahal menurut Zaenal, pembeli mobil di bursa ini tidak hanya berasal dari Kabupaten Jembrana tapi juga daerah lain, bahkan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
"Memang penjualan yang langsung transaksi di bursa mobil ini belum banyak, tapi kalau masing-masing anggota ya lumayan juga, karena tidak semua mobil dipajang disini sehingga bisa melakukan transaksi di tempat lain," kata laki-laki asal Desa Banyubiru, Kecamatan Negara ini.
Untuk bursa mobil Jembrana yang terletak di Jalan Udayana atau tepat sebelah timur Polsek Negara ini, menurutnya, dalam satu hari rata-rata terjual satu unit mobil.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018