Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali mengajak masyarakat di daerah itu untuk menerapkan konsep "3R" guna mengatasi masih tinggihnya volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.

"Jika hal ini dilakukan, sampah yang masuk ke TPA hanya residunya atau hanya 13 persen dari volume sampah sebenarnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Gede Suarjana di Denpasar, Minggu.

Konsep 3R yang dimaksud yakni reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi) dan recycle (mendaur ulang sampah).

Suarjana mengemukakan, setiap hari volume sampah di Bali mencapai hampir 12.000 meterkubik. Dari jumlah tersebut 70 persennya sampah organik dan 30 persen sampah anorganik.

"Dari jumlah itu, 11 persennya adalah sampah plastik yang menjadi momok karena jika dibakar menghasilkan dioksin, sedanhkan jika ditanam akan lama sekali terdegradasi," ucapnya saat berorasi pada ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) itu.

Pengguna podium lainnya, Ardi dari BMKG Denpasar mengingatkan masyarakat Bali agar memahami fenomena alam yang terjadi. "Filosofinya sedia payung sebelum hujan," ujarnya.

Ardi menyampaikan bulan Desember hingga Februari adalah puncak musim hujan di Bali. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat menyikapi dengan arif seperti melakukan penebangan pohon dan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, Januari ini akan ada fenomena dua bulan purnama yakni 1 Januari dan 31 Januari yang diistilahkan "blue moon". Pada 31 Januari juga akan menjadi fenomena "supermoon".

Ia menampik isu bencana alam berkaitan dengan "supermoon. Menurutnya "supermoon" hanya berdampak pada ketinggian air laut yang memang perlu diwaspadai, namun tidak besar.  (*)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018