Denpasar (Antaranews Bali) - Kepolisian Daerah Bali mengingatkan kepada para personel untuk menjaga netralitas menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak di Pulau Dewata dan tetap fokus menjaga keamanan wilayah.

"Dinamika suhu politik selama tahapan Pilkada tentunya akan selalu berkembang sehingga dapat mempengaruhi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose dalam amanat yang disampaikan Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal I Gede Alit Widana dalam gelar pasukan Operasi Mantap Praja 2018 di Denpasar, Jumat.

Dalam kesempatan itu, para personel diminta memetakan dan mendalami potensi konflik untuk mencegah gangguan keamanan.

Petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtibmas) untuk melakukan pembinaan dan pendekatan kepada tokoh masyarakat khususnya yang memiliki keterkaitan dengan para peserta Pilkada.

Tidak hanya itu, personel kepolisian diminta menjalankan fungsi intelijen dan deteksi konflik terhadap perkembangan jelang Pilkada untuk meminimalisasi gangguan keamanan.

Polda Bali akan melakukan sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, Panwaslu, instansi terkait dan masyarakat untuk menjaga keamanan wilayah selama pilkada.

Terkait jumlah personel, Alit mengungkapkan pihaknya akan menurunkan petugas dengan jumlah berbeda-beda sesuai dengan tahapan Pilkada.

Khusus tahapan pemungutan suara, Polda Bali, kata dia, berencana akan menurunkan sekitar 10 ribu personel yang disiagakan di lebih dari 7.000 tempat pemungutan suara (TPS).

Untuk Pilkada 2018 di Bali tidak saja digelar untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, tetapi juga di dua kabupaten yakni Klungkung dan Gianyar juga akan memilih bupati dan wakil bupati. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018