Denpasar (Antaranews Bali) - Komunitas Muslim Bali dari berbagai elemen siap melakukan bersih-bersih sampah di Pantai Petitenget, Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, 7 Januari pagi.
"Itu merupakan respons Muslim Bali terhadap problem sampah pantai yang memengaruhi citra pariwisata, karena membuat tidak nyaman wisatawan yang berlibur di Bali," kata inisiator sekaligus koordinator Komunitas Muslim Bali (KMB), H. Ismoyo Soemarlan, di Denpasar, Jumat.
Ia menjelaskan partisipasi aktif KMB dalam memerangi sampah pantai itu tidak main-main, karena aksi sosial ini akan diikuti ribuan umat muslim di Bali.
Hingga Kamis (4/1) pukul 18.00 Wita, pihaknya mencatat 3.557 orang dari 49 organisasi/kelompok/komunitas dari berbagai organisasi massa (ormas) yang mendaftar untuk berpartisipasi tanpa membawa atribut warna dan kepentingan.
"Ribuan Muslim itu berasal dari ormas seperti Muhammadiyah dan NU, serta majelis taklim, takmir masjid, pengurus musholla, organisasi pemuda dan pelajar muslim, serta pribadi," katanya.
Dalam siaran pers yang diterima Antara Bali, ia mengatakan kegiatan itu memang digagas untuk menunjukkan kebersamaan dalam bingkai Nyama Bali, Nyama Selam.
"Bagi sebagian turis, sampah pantai dianggap sebagai teror menakutkan, karena itu kami dari Muslim di Bali siap untuk peduli pada problem itu," katanya.
Senada dengan itu, H. Ekky R, dari LPBI NU Wilayah Bali, mengatakan aksi sosial itu memang merupakan kerja bersama Muslim di Bali, untuk kenyamanan wisatawan.
"Ini murni aksi sosial, dimana mulai makanan, minuman dan alat untuk bersih-bersih pantai membawa dari rumah masing-masing peserta," katanya.
Ke-49 organisasi/kelompok/komunitas antara lain PWNU Bali dan banom (1.612), PW Muhammadiyah Bali (300), Fosiba (50 orang), Aisyiyah (200), RWM Nurul Iman Padang Udayana (30), Yayasan Al Hikmah Joglo YAH (100), MA Al Muhajirin (30), Kelompok pengajian Edo Jaya Bali (30), Musholla Syuhada (97), dan BSMI Bali (30).
Selanjutnya, OSIS SMA Albanna Denpasar (20), PII Bali (50), Bali Hotel Association (50), Wanita Islam (30), Pemuda PUI Bali (15), IPHI Wilayah Bali (30), ICMI Bali (20), JPMI Badung (15), MBB Sanur (15), Biker Soleh and Likolaki (30), dan Musholla Nurul Hidayah Anggrek Pemogan (20).
Berikutnya, Pesantren Digital (100), KAKAMMI/JSIT (75), Santri LaRoyba BBI Tuban (75), KM.NRC (20), Musholla Alfattah Ubung (5), Masjid Muhammad (80), PSNU Pagar Nusa Kuta Selatan (10), Sosial Ummat Kuta Selatan (10), HMI STAI (15), Keluarga Besar PII Wil.Bali (10), BTB Provinsi Bali (15), dan sebagainya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Itu merupakan respons Muslim Bali terhadap problem sampah pantai yang memengaruhi citra pariwisata, karena membuat tidak nyaman wisatawan yang berlibur di Bali," kata inisiator sekaligus koordinator Komunitas Muslim Bali (KMB), H. Ismoyo Soemarlan, di Denpasar, Jumat.
Ia menjelaskan partisipasi aktif KMB dalam memerangi sampah pantai itu tidak main-main, karena aksi sosial ini akan diikuti ribuan umat muslim di Bali.
Hingga Kamis (4/1) pukul 18.00 Wita, pihaknya mencatat 3.557 orang dari 49 organisasi/kelompok/komunitas dari berbagai organisasi massa (ormas) yang mendaftar untuk berpartisipasi tanpa membawa atribut warna dan kepentingan.
"Ribuan Muslim itu berasal dari ormas seperti Muhammadiyah dan NU, serta majelis taklim, takmir masjid, pengurus musholla, organisasi pemuda dan pelajar muslim, serta pribadi," katanya.
Dalam siaran pers yang diterima Antara Bali, ia mengatakan kegiatan itu memang digagas untuk menunjukkan kebersamaan dalam bingkai Nyama Bali, Nyama Selam.
"Bagi sebagian turis, sampah pantai dianggap sebagai teror menakutkan, karena itu kami dari Muslim di Bali siap untuk peduli pada problem itu," katanya.
Senada dengan itu, H. Ekky R, dari LPBI NU Wilayah Bali, mengatakan aksi sosial itu memang merupakan kerja bersama Muslim di Bali, untuk kenyamanan wisatawan.
"Ini murni aksi sosial, dimana mulai makanan, minuman dan alat untuk bersih-bersih pantai membawa dari rumah masing-masing peserta," katanya.
Ke-49 organisasi/kelompok/komunitas antara lain PWNU Bali dan banom (1.612), PW Muhammadiyah Bali (300), Fosiba (50 orang), Aisyiyah (200), RWM Nurul Iman Padang Udayana (30), Yayasan Al Hikmah Joglo YAH (100), MA Al Muhajirin (30), Kelompok pengajian Edo Jaya Bali (30), Musholla Syuhada (97), dan BSMI Bali (30).
Selanjutnya, OSIS SMA Albanna Denpasar (20), PII Bali (50), Bali Hotel Association (50), Wanita Islam (30), Pemuda PUI Bali (15), IPHI Wilayah Bali (30), ICMI Bali (20), JPMI Badung (15), MBB Sanur (15), Biker Soleh and Likolaki (30), dan Musholla Nurul Hidayah Anggrek Pemogan (20).
Berikutnya, Pesantren Digital (100), KAKAMMI/JSIT (75), Santri LaRoyba BBI Tuban (75), KM.NRC (20), Musholla Alfattah Ubung (5), Masjid Muhammad (80), PSNU Pagar Nusa Kuta Selatan (10), Sosial Ummat Kuta Selatan (10), HMI STAI (15), Keluarga Besar PII Wil.Bali (10), BTB Provinsi Bali (15), dan sebagainya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018