Jakarta (Antaranews Bali) - Kementerian Perhubungan akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengevaluasi gaya hidup (lifestyle) pilot.

Menteri Perhubungan Budi Karya, setelah meninjau Pelabuhan Benoa di Bali, Jumat (22/12), mengatakan, kerja sama tersebut akan dilakukan usai musim libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.

"Setelah masa liburan ini saya akan kerja sama dengan BNN untuk melakukan evaluasi lifestyle dari pilot-pilot ini seperti apa. BNN yang lebih tahu karena BNN pernah menceritakan kepada saya ada suatu lifestyle tertentu," kata Budi Karya.

Ia menjelaskan bahwa pilot merupakan profesi yang mulia dan memiliki tanggung jawab besar kepada penumpang, sehingga seharusnya sadar untuk selalu mawas diri dan melakukan gaya hidup yang baik, bersih dari narkoba.

Ada pun kerja sama dengan BNN meliputi pemeriksaan kuku dan rambut untuk mengidentifikasi riwayat seseorang pernah menggunakan narkoba.

"Karena lewat kuku dan rambut ini pengguna yang lama juga ketahuan, bahkan jika dia tidak melakukan pada saat itu, bisa di-warning," ungkapnya.

Meski demikian, ia menyatakan bahwa tidak seluruh pilot memiliki gaya hidup yang kurang baik. 

Kerja sama ini sebagai upaya preventif agar tidak terulang kembali awak pesawat yang kedapatan mengonsumsi narkoba dan minuman keras sebelum menjalankan tugasnya.

"Lifestyle itu kalau kita ke suatu kota, malamnya ngapain? Tidur atau pijat, atau ngopi, apa saya tidak tahu. Itu yang akan kami lihat," kata Budi.

Sebelumnya pada awal Desember 2017, oknum pilot Lion Air JT 92 berinisial MS (48) tertangkap tangan sedang mengisap sabu. Sabu tersebut diselipkan di dompet milik MS yang dibawa dari Tangerang. MS pun diamankan di Mapolres Kupang Kota.

Sumber lain menyebutkan bahwa perilaku pilot seperti itu dikarenakan tekanan pekerjaan yang terlalu membebani, sehingga pilot itu memaksakan diri agar tidak diberhentikan dari pekerjaannya. (WDY)

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017