Denpasar (Antara Bali) - BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Papua membidik perguruan tinggi untuk mengenalkan manfaat jaminan sosial karena mahasiswa merupakan calon pekerja atau wirausaha yang berpotensi besar untuk terlindungi program pemerintah tersebut. 

 "Kami berharap mereka paham manfaat dan hakikat jaminan sosial sejak dini," kata Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Bali Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa) M Yamin Pahlevi di kampus Universitas Warmadewa di Denpasar, Selasa. 

 Menurut Yamin, agar generasi muda tersebut lebih paham terkait jaminan sosial, pihaknya intensif melakukan sosialisasi dan edukasi khusus menyasar para mahasiswa melalui kegiatan mengajar. 

 Setelah sebelumnya menyasar Universitas Udayana dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Bali, kini giliran Universitas Warmadewa yang mendapatkan edukasi kepada ratusan mahasiswa bertajuk "40 menit mengajar kenali manfaat BPJS Ketenagakerjaan". 

 Dengan begitu, pihaknya mengharapkan calon pekerja atau wirausaha muda tersebut memiliki kesadaran yang tinggi terkait jaminan sosial baik saat mereka menjadi pekerja atau ketika menjadi pengusaha. 

 Rektor Universitas Warmadewa Prof dr Dewa Putu Widjana menyambut positif edukasi yang digelar BPPJS Ketenagakerjaan kepada generasi muda. Ia mengharapkan agar nantinya mahasiswa dapat menyebarluaskan manfaat kepada keluarga, masyarakat atau lingkungan terdekat. 

 "Konsep BPJS Ketenagakerjaan ini gotong royong. Kalau sudah terlindungi ada ketenangan jiwa karena setiap kejadian itu tidak bisa diprediksi menimpa pekerja," ucap rektor yang juga spesialis parasitologi klinik itu. 

 BPJS Ketenagakerjaan Banuspa mencatat jumlah penambahan tenaga kerja baru di wilayah tersebut hingga November 2017 mencapai 969.858 orang. 

 Jumlah tersebut terdiri dari tenaga kerja penerima upah mencapai 210.878 orang, bukan penerima upah 90.583 orang dan tenaga kerja jasa konstruksi mencapai 667.397 orang dengan penambahan perusahaan baru mencapai 11.035.

 Sedangkan jumlah perusahaan aktif di Bali, Nusa Tenggara dan Papua mencapai 29.031 perusahaan dengan tenaga kerja aktif mendekati 1,3 juta orang.

 Sementara itu untuk jumlah tenaga kerja aktif di Bali hingga November 2017, BPJS mencatat sebanyak 602.848 orang dengan jumlah perusahaan aktif mencapai 12.262.

 Jumlah tenaga kerja aktif itu terdiri dari 322.869 orang tenaga kerja penerima upah, bukan penerima upah sebanyak 27.554 dan jasa konstruksi mencapai 252.425 orang.

 Sedangkan penambahan jumlah tenaga kerja baru hingga November 2017 mencapai 334.144 orang terdiri dari penerima upah sebanyak 105 ribu orang, bukan penerima upah 36 ribu dan jasa konstruksi 193 ribu orang dengan jumlah perusahaan baru mencapai 3.473. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017