Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, kini telah menerapkan bus sekolah dalam upaya menekan kemacetan lalu lintas pada jam anak-anak sekolah untuk Kecamatan Denpasar Utara dan Kecamatan Denpasar Timur.
Sekretaris daerah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara di sela sosialisasi bus sekolah kepada siswa sekolah negeri dan swasta di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Denpasar, Rabu, mengatakan inovasi bus sekolah salah satu upaya menekan kepadatan arus lalu lintas di perkotaan, dan transportasi tersebut juga mendapat apresiasi warga masyarakat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada sekolah yang turut mendukung inovasi dan program Pemkot Denpasar dalam mengurangi kepadatan arus lalu lintas dengan penggunaan bus sekolah yang perlu terus dimaksimalkan," ujarnya.
Sekda Rai Iswara mengatakan sebelumnya Pemkot Denpasar juga sudah meluncurkan bus sekolah yang keberadaan bisa dikatakan sebagai inovasi transportasi guna mendukung kelancaran berlalulintas di jam-jam padat sekolah.
Selain itu juga sebagai salah satu program pendidikan "smart city" khususnya di Kota Denpasar, Karena bus sekolah sudah dilengkapi dengan aplikasi "Si_Bused (Sistem Informasi Bus Sekolah)" dengan sebuah "smart card" atau kartu pintar, yang memudahkan orang tua untuk mendeteksi keberadaan anaknya.
Untuk itu, kata dia meminta kepada sekolah swasta juga bisa ikut membantu program pemerintah untuk menyiapkan dan menggunakan angkutan bus sekolahnyanya sendiri, guna menekan angka kemacetan di jam-jam padat sekolah.
"Anggap saja jika masing-masing sekolah swasta memiliki satu angkutan bus sekolah yang satu busnya mengangkut 25 siswa, berarti sudah 25 kendaraan di sebuah sekolah yang berkurang pada jam-jam padat sekolah seperti jam masuk sekolah maupun jam pulang sekolah," ujarnya.
Itu berarti sudah mengurangi angka kemacetan lalu lintas di wilayah sekolah tersebut, dan jika bus sekolah swasta ini sulit menjemput siswanya ke rumah-rumah, bus sekolah ini bisa menggunakan "drop zone" yang telah dimiliki Pemkot Denpasar merupakan lokasi tempat menurunkan-menaikan penumpang bus sekolah dan sudah terdapat 19 lokasi di wilayah Kecamatan Denpasar Utara dan Denpasar Timur," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengatakan sosialisasi bus sekolah ini diadakan guna memberikan informasi dan pemahaman kepada para kepala sekolah swasta yang tergabung dalam sebuah yayasan bidang pendidikan untuk bisa ikut berpartisipasi dalam menjalankan tertib lalu lintas.
Hal tersebut, kata dia, khususnya segi pendidikan di Kota Denpasar dengan bisa ikut serta menggunakan bus sekolahnya masing-masing.
Ia mengatakan sosialisasi untuk sekolah swasta baru yang pertama kalinya dan diikuti oleh 30 sekolah swasta dan yayasan pendidikan, yang mana akan disosialisasikan lagi secara berkelanjutan ke sekolah-sekolah swasta yang lainnya.
Pemkot juga mengucapkan terima kasih kepada sekolah swasta yang sudah memiliki angkutan bus sekolah sendiri seperti Sekolah Cipta Darma, Sekolah Saraswati dan sekolah yang lainnya, dan kepada sekolah swasta yang belum agar segara bisa ikut mempunyai bus sekolahnya, sehingga bus sekolah dapat menjadi pilihan berkendaraan yang aman dan nyaman ke sekolah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Sekretaris daerah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara di sela sosialisasi bus sekolah kepada siswa sekolah negeri dan swasta di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Denpasar, Rabu, mengatakan inovasi bus sekolah salah satu upaya menekan kepadatan arus lalu lintas di perkotaan, dan transportasi tersebut juga mendapat apresiasi warga masyarakat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada sekolah yang turut mendukung inovasi dan program Pemkot Denpasar dalam mengurangi kepadatan arus lalu lintas dengan penggunaan bus sekolah yang perlu terus dimaksimalkan," ujarnya.
Sekda Rai Iswara mengatakan sebelumnya Pemkot Denpasar juga sudah meluncurkan bus sekolah yang keberadaan bisa dikatakan sebagai inovasi transportasi guna mendukung kelancaran berlalulintas di jam-jam padat sekolah.
Selain itu juga sebagai salah satu program pendidikan "smart city" khususnya di Kota Denpasar, Karena bus sekolah sudah dilengkapi dengan aplikasi "Si_Bused (Sistem Informasi Bus Sekolah)" dengan sebuah "smart card" atau kartu pintar, yang memudahkan orang tua untuk mendeteksi keberadaan anaknya.
Untuk itu, kata dia meminta kepada sekolah swasta juga bisa ikut membantu program pemerintah untuk menyiapkan dan menggunakan angkutan bus sekolahnyanya sendiri, guna menekan angka kemacetan di jam-jam padat sekolah.
"Anggap saja jika masing-masing sekolah swasta memiliki satu angkutan bus sekolah yang satu busnya mengangkut 25 siswa, berarti sudah 25 kendaraan di sebuah sekolah yang berkurang pada jam-jam padat sekolah seperti jam masuk sekolah maupun jam pulang sekolah," ujarnya.
Itu berarti sudah mengurangi angka kemacetan lalu lintas di wilayah sekolah tersebut, dan jika bus sekolah swasta ini sulit menjemput siswanya ke rumah-rumah, bus sekolah ini bisa menggunakan "drop zone" yang telah dimiliki Pemkot Denpasar merupakan lokasi tempat menurunkan-menaikan penumpang bus sekolah dan sudah terdapat 19 lokasi di wilayah Kecamatan Denpasar Utara dan Denpasar Timur," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengatakan sosialisasi bus sekolah ini diadakan guna memberikan informasi dan pemahaman kepada para kepala sekolah swasta yang tergabung dalam sebuah yayasan bidang pendidikan untuk bisa ikut berpartisipasi dalam menjalankan tertib lalu lintas.
Hal tersebut, kata dia, khususnya segi pendidikan di Kota Denpasar dengan bisa ikut serta menggunakan bus sekolahnya masing-masing.
Ia mengatakan sosialisasi untuk sekolah swasta baru yang pertama kalinya dan diikuti oleh 30 sekolah swasta dan yayasan pendidikan, yang mana akan disosialisasikan lagi secara berkelanjutan ke sekolah-sekolah swasta yang lainnya.
Pemkot juga mengucapkan terima kasih kepada sekolah swasta yang sudah memiliki angkutan bus sekolah sendiri seperti Sekolah Cipta Darma, Sekolah Saraswati dan sekolah yang lainnya, dan kepada sekolah swasta yang belum agar segara bisa ikut mempunyai bus sekolahnya, sehingga bus sekolah dapat menjadi pilihan berkendaraan yang aman dan nyaman ke sekolah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017