Denpasar (Antara Bali) - Kelompok musik Antrabez atau "Anak Terali Besi" yang beranggotakan narapidana Lapas Kerobokan siap meluncurkan album kedua pada bulan Februari 2018.

"Album kedua kami akan berisi sepuluh lagu bertema kehidupan, cinta dan alam," ujar salah seorang personel Antrabez, Octav, kepada wartawan di Denpasar, Selasa.

Ia berharap album itu dapat menginspirasi dan memotivasi narapidana lain untuk terus berkarya meskipun berada dalam tahanan, namun album kedua itu berbeda dengan album pertama, karena album kedua Antrabez mayoritas menggunakan Bahasa Inggris.

"Kami menciptakan lagu berbahasa Inggris karena perhatian media asing sangat besar saat kami merilis album pertama," kata Octav.

Dalam kesempatan itu, Direktur Antida Music Productions, Anom Darsana, mengaku tertarik menjadi produser album kedua Antrabez karena mereka memiliki kualitas bermusik yang sangat baik.

"Antrabez membuktikan bahwa musik memberi kebebasan kepada siapapun untuk berekspresi meskipun para personelnya berada di dalam penjara. Saya mau menjadi produser bukan karena kasihan mereka sebagai narapidana, tapi karena mereka memiliki kualitas," ujar Anom.

Anom menjelaskan, Antida memfasilitasi proses rekaman, mixing dan mastering album kedua Antrabez. Rencananya, selain dirilis dalam bentuk CD, album kedua Antrabez juga akan didistribusikan dalam bentuk flashdisk yang berisi lagu, video clip dan profil Antrabez.

Merespons hal itu, Kepala Lapas Kerobokan Tony Nainggolan mengaku pihaknya sangat mengapresiasi dan memberi dukungan penuh kepada Antrabez, karena kelompok musik ini mampu membuktikan kepada masyarakat bahwa warga binaan juga memiliki potensi yang sangat luar dalam bidang seni budaya khususnya bermusik.

"Setelah munculnya Antrabez, banyak warga binaan lain yang mendatangi saya dan melaporkan kemampuan yang mereka miliki. Terbukti, selain Antrabez, juga ada warga binaan lain yang sampai keluar Lapas untuk menampilkan potensinya, termasuk tampil dalam kegiatan Pesta Kesenian Bali," ujarnya.

Meskipun Antrabez sudah sering tampil diluar lingkungan Lapas, namun sebagai narapidana biasa, personel Antrabez tetap harus menjalankan prosedur administrasi sebelum keluar Lapas, termasuk dengan tetap dalam penjagaan petugas ketika tampil maupun rekaman di luar Lapas Kerobokan.

Antrabez merupakan kelompok musik yang dibentuk pada Mei 2016 dan dipelopori mantan Kepala Lapas Kerobokan, Slamet Prihantara, sebagai salah satu program pembinaan yang dapat mengembangkan kreativitas dan potensi para warga binaan permasyarakatan. (WDY)

Pewarta: Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017