Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali memprediksi tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata itu selama 2017 melampaui target yang ditetapkan, yakni 5,5 juta jiwa.

"Kalau dari Januari hingga Oktober saja sudah lebih dari lima juta jiwa. Jika diambil kunjungan wisman per hari sebanyak 15 ribu, maka dalam dua bulan terakhir akan ada tambahan wisatawan sekitar 900 ribu. Jadi target akan terlampaui," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra di Denpasar, Rabu.

Selama 2017, kunjungan didominasi oleh wisatawan asing dari Tiongkok, disusul posisi nomor dua dari Australia dan yang ketiga wisatawan India.

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, maka kunjungan wisman tahun ini ada peningkatan sekitar 25 persen," ujarnya.

Yuniartha tidak memungkiri sempat terjadi penurunan kunjungan wisman dari periode Agustus ke September.

Namun, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti penurunan tersebut, termasuk kemungkinan penundaan kunjungan karena peningkatan aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang sempat berstatus "Awas".

"Menurut kami, saat itu wisatawan lebih memilih untuk menunda kunjungan, bukan pembatalan. Bisa saja mereka menunda sambil menunggu penurunan status vulkanik Gunung Agung," ucapnya.

Kalau pembatalan, lanjut dia, otomatis uang yang sudah dibayarkan tidak bisa ditarik kembali.

"Jadi, orang tidak akan mudah mengatakan dirinya `cancel` karena uangnya tidak akan kembali dalam kondisi Gunung Agung tidak meletus," ujarnya.

Meskipun tahun ini diprediksi kunjungan wisman bisa melampaui target, katanya, bukan berarti ke depannya akan mudah untuk meningkatkan kunjungan, di tengan kondisi sejumlah permasalahan infrastruktur yang dihadapi Bali.

"Wisatawan sudah sangat mengeluhkan kondisi kemacetan saat mengunjungi sejumlah objek wisata dan ini hendaknya cepat dicarikan solusi," katanya. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017