Denpasar (Antara Bali) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyerahkan program bina lingkungan untuk tahun 2017 sebesar Rp2,4 miliar dalam upaya membangun infrastruktur yang lebih baik.
"Program bina lingkungan tersebut berbentuk hibah. Jadi para penerima hanya diwajibkan untuk memberikan laporan tertulis mengenai pengeluaran yang digunakan dalam membangun sarana dan prasarana tersebut," kata Direktur SDM dan Umum PT Pelindo III, Toto Heliyanto di Pelabuhan Cabang Benoa, Bali, Jumat.
Ia mengharapkan bagi masyarakat penerima hibah dalam program bina lingkungan agar memanfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan skala prioritas.
"Kami harapkan kepada penerima dana bina lingkungan tersebut dapat memanfaatkan sebaik-baiknya membangun sarana dan prasarana, sehingga bermanfaat bagi lingkungan masyarakat," ujarnya.
Toto lebih lanjut mengatakan dana bina lingkungan tersebut disisihkan dari keuntungan yang diperoleh perusahaan, dan selanjutnya digunakan untuk membantu masyarakat, yakni program bina lingkungan dan bina kemitraan.
"Kalau dana bina lingkungan sifatnya hibah, sedangkan dana kemitraan itu pengembalian secara mencicil," ucapnya.
Ia mengatakan untuk dana bina kemitraan yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah mengelontorkan untuk tahun 2017 sebanyak 950 miliar lebih.
"Sistem yang digunakan dalam dana kemitraan bagi UMKM adalah jangka waktu tiga tahun dengan pengembalian mulai bulan ketujuh sejak peminjaman. Itu pun di nilai sangat ringan pengembalian dari para mitra, yakni bunganya sebesar tiga persen per tahun," katanya.
Sementara itu, Bendesa (Ketua) Adat Penglipuran, Bangli, Wayan Supat mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Pelindo III yang sudah memberikan hibah bantuan untuk membangun sarana dan prasarana yang ada di desa wisata tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pelindo III yang telah membantu dana bina lingkungan, sehingga sarana dan prasarana dalam menunjang desa wisata itu, kini sudah tersedia yakni kamar kecil (toilet)," katanya.
Supat berharap kepada Pelindo dan pengusaha lainnya agar peduli dengan desa wisata lainnya dalam upaya memberdayakan masyarakat setempat.
"Kami berharap kepada Pelindo dan perusahaan lain dalam penyalurkan dana kepedulian sosial tidak saja di desa kami, tapi juga di desa-desa lainnya di Bali. Tujuannya adalah warga desa agar kehidupan perekonomiannya lebih baik," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Program bina lingkungan tersebut berbentuk hibah. Jadi para penerima hanya diwajibkan untuk memberikan laporan tertulis mengenai pengeluaran yang digunakan dalam membangun sarana dan prasarana tersebut," kata Direktur SDM dan Umum PT Pelindo III, Toto Heliyanto di Pelabuhan Cabang Benoa, Bali, Jumat.
Ia mengharapkan bagi masyarakat penerima hibah dalam program bina lingkungan agar memanfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan skala prioritas.
"Kami harapkan kepada penerima dana bina lingkungan tersebut dapat memanfaatkan sebaik-baiknya membangun sarana dan prasarana, sehingga bermanfaat bagi lingkungan masyarakat," ujarnya.
Toto lebih lanjut mengatakan dana bina lingkungan tersebut disisihkan dari keuntungan yang diperoleh perusahaan, dan selanjutnya digunakan untuk membantu masyarakat, yakni program bina lingkungan dan bina kemitraan.
"Kalau dana bina lingkungan sifatnya hibah, sedangkan dana kemitraan itu pengembalian secara mencicil," ucapnya.
Ia mengatakan untuk dana bina kemitraan yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah mengelontorkan untuk tahun 2017 sebanyak 950 miliar lebih.
"Sistem yang digunakan dalam dana kemitraan bagi UMKM adalah jangka waktu tiga tahun dengan pengembalian mulai bulan ketujuh sejak peminjaman. Itu pun di nilai sangat ringan pengembalian dari para mitra, yakni bunganya sebesar tiga persen per tahun," katanya.
Sementara itu, Bendesa (Ketua) Adat Penglipuran, Bangli, Wayan Supat mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Pelindo III yang sudah memberikan hibah bantuan untuk membangun sarana dan prasarana yang ada di desa wisata tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pelindo III yang telah membantu dana bina lingkungan, sehingga sarana dan prasarana dalam menunjang desa wisata itu, kini sudah tersedia yakni kamar kecil (toilet)," katanya.
Supat berharap kepada Pelindo dan pengusaha lainnya agar peduli dengan desa wisata lainnya dalam upaya memberdayakan masyarakat setempat.
"Kami berharap kepada Pelindo dan perusahaan lain dalam penyalurkan dana kepedulian sosial tidak saja di desa kami, tapi juga di desa-desa lainnya di Bali. Tujuannya adalah warga desa agar kehidupan perekonomiannya lebih baik," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017