Tiongkok baru saja menyelenggarakan Kongres Nasional Ke-19 Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada 18-24 Oktober 2017. Kongres ini mendapat perhatian tinggi dari kalangan global. Kongres ini telah menetapkan strategi dasar dan cetak biru perkembangan Tiongkok pada masa depan. Kongres Nasional Ke-19 PKT diyakini akan berpengaruh besar dalam jangka panjang, baik Indonesia maupun global.

Negara Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga baik yang berseberangan laut, juga merupakan kawan dan mitra Indonesia yang saling menghormati dan saling menguntungkan dalam kerja sama. Pada abad baru ini, hubungan Tiongkok dan Indonesia berkembang pesat hingga telah memasuki era terbaik dalam sejarah. Kerja sama bilateral dalam pelbagai bidang terrus diperdalam dan diperluas. Masyarakat Indonesia dengan haus ingin mengenal dan memahami apa sebenarnya negara Tiongkok itu.

Oleh karena itu, kami ingin melalui penafsiran mengenai Kongres Nasional Ke-19 PKT untuk memperkenalkan Tiongkok kepada masyarakat. Untung sekali, kami telah mendapat dukungan dari Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar,  Hu Yinquan demi memberi interpretasi mengenai Kongres Nasional ke-19 PKT kepada teman-teman pembaca Indonesia. Selanjutnya kami akan melaporkan secara berkala. Mari kita nantikan bersama.

Pada kongres nasional ke-19 PKT, Presiden Xi Jinping selaku sekretaris jenderal PKT menggambar "cetak biru" diplomasi Tiongkok, dengan jelas menyampaikan Tiongkok akan berpegang teguh menempuh jalan perdamaian dan perkembangan dan mendorong membentuk komunitas senasib sepenanggungan manusia (komunitas senasib sepenanggungan manusia).

Konsep komunitas senasib sepenanggungan manusia secara keseluruhan telah diterima oleh para negara dan secara resmi dituliskan ke dalam Keputusan Sidang Umum PBB Bidang Keamanan Regional.

Gagasan komunitas senasib sepenanggungan manusia merupakan respons yang tepat terhadap perkembangan zaman dan tercermin keinginan untuk mengupayakan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia. Saat ini, dunia sedang mengalami masa perkembangan, perubahan dan penyesuaian besar. Perdamaian dan perkembangan tetap merupakan tema zaman.

Dunia multi-polar, globalisasi ekonomi, informatisasi sosial dan diversifikasi budaya, semua ini sedang mengalami pengembangan yang mendalam. Reformasi sistem pengelolaan global dan tatanan internasional dipercepat. Hubungan saling interaksi dan saling mengandalkan semakin mendalam, perbandingan kekuatan internasional semakin seimbang. Perdamaian dan perkembangan menjadi arus zaman yang tak terbendungkan.

Selain itu, ketidakstabilan dan ketidakpastian yang dihadapi masyarakat global semakin menonjol. Pertumbuhan ekonomi dunia kurang energi kinetik. Polarisasi antara kaya dan miskin semakin memburuk. Isu panas regional muncul satu demi satu. Ancaman keamanan non-tradisional terus meluas dan manusia menghadapi banyak tantangan bersama, seperti terorisme, keamanan dunia maya, penyakit menular berbahaya dan mematikan, perubahan iklim, dan sebagainya.


Tinggalkan "Perang Dingin"

Dunia penuh dengan harapan dan tantangan. Kita seharusnya tidak melepaskan impian kita karena kenyataan di sekitar kita terlalu rumit. Kita seharusnya tidak berhenti mengejar cita-cita kita karena cita-cita tersebut tampaknya berada di luar jangkauan kita.Tidak ada negara mana pun mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bersama oleh seluruh umat manusia. Tidak ada satu negara pun dapat mundur ke pulau isolasi. Maka kami mengimbau masyarakat dari semua negara untuk bekerja sama membentuk komunitas senasib sepenanggungan manusia.

Pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia yaitu membangun dunia yang damai abadi, aman universal, makmur bersama, terbuka inklusif,bersih dan indah. Seharusnya saling menghormati, negosiasi setara, dengan tegas meninggalkan pola pikir perang dingin dan politik kekuatan, menempuh jalan baru interaksi antara negara yang saling berdialog tapi tidak berkonfrontasi, saling bermitra tapi tidak beraliansi.

Seharusnya kita dengan tegas menyelesaikan perselisihan melalui dialog, menyelesaikan perbedaan melalui negosiasi, menghadapi ancaman keamanan tradisional dan non-tradisional melalui koordinasi, dan menentang semua bentuk terorisme. Seharusnya bergotong royong untuk mendorong  kebebasan serta kemudahan dalam perdagangan dan investasi, mendorong globalisasi ekonomi ke arah yang semakin terbuka, inklusif, bermanfaat bagi semua pihak, seimbang dan menang bersama.

Seharusnya kita menghormati keragaman peradaban di dunia, atasi celah-celah peradaban dengan pertukaran peradaban, atasi konflik peradaban dengan saling belajar antara peradaban-peradaban, atasi peradaban superior dengan keberadaan peradaban bersama. Seharusnya kita memegang teguh nilai ramah lingkungan, kerja sama menghadapi perubahan iklim, melindungi rumah bumi yang sebagai tempat hidup manusia.

Dalam waktu lima tahun terakhir ini, diplomasi negara besar yang berkarakteristik Tiongkok diterapkan secara menyeluruh, dan telah membentuk jaringan diplomatik komprehensif, bertingkat dan multifaset. Tiongkok telah membangun bersama gagasan "Satu Sabuk Satu Jalur", memulai dari pembangunan Bank Investasi Infrastruktur Asia, mendirikan Silk Road Fund, pertama kali mengadakan Forum Puncak Kerja Sama Internasional "Satu Sabuk Satu Jalur", menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) ke-22, Konferensi Tingkat Tinggi G20 Hangzhou, pertemuan KTT negara Bricks di Xiamen, Konferensi Tingkat Tinggi Konferensi tentang Langkah-langkah Pengembangan Interaksi dan Keyakinan di Asia.

Tiongkok telah menganjurkan gagasan pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia dan mendorong reformasi sistem pengelolaan global serta memberi kontribusi besar dan penting terhadap perdamaian dan perkembangan global.


Pengembang Kedamaian

Gagasan komunitas senasib sepenanggungan manusia diajukan dalam laporan Kongres Nasional ke-19 PKT secara resmi, sekali lagi mencerminkan PKT tidak hanya merupakan partai politik yang mengupayakan untuk kesejahteraan rakyat Tiongkok tapi juga adalah partai politik yang memperjuangkan kemajuan manusia dan bahwa pembuatan kontribusi baru dan lebih besar bagi umat manusia adalah misi tetap PKT.

Tiongkok akan menjunjung tinggi bendera perdamaian, perkembangan, kerja sama dan menang bersama, dengan tegas akan mematuhi prinsip kebijakan diplomatik untuk melindungi perdamaian dunia dan mendorong perkembangan bersama, Tiongkok akan tanpa ragu tanpa bimbang memperkembangkan kerja sama bersahabat dengan negara lain berdasarkan lima prinsip Koeksistensi secara damai, mendorong pembangunan hubungan internasional baru yang berdasarkan rasa saling menghormati, keadilan dan kewajaran, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Pada masa mendatang, Tiongkok akan terus menjalankan kebijakan luar negeri perdamaian yang independen, menghormati hak pemilihan jalan perkembangan oleh rakyat negara masing-masing secara independen, membela keadilan dan kewajaran internasional, menentang untuk memaksakan kehendaknya pada negaralain, menentang campur tangan dalam urusan internal negera lain dan menentang bullying.

Tiongkok tidak akan pernah mengorbankan kepentingan negara lain untuk mengembangkan sendiri, tidak akan melepaskan hak dan kepentingan sendiri yang sah. Siapa saja jangan pernah pikir bahwa Tiongkok akan menelan buah pahit yang merugikan kepentingan Tiongkok sendiri. Tiongkok mengimplementasikan kebijakan pertahanan defensif. Perkembangan Tiongkok tidak akan mengancamkan negara mana pun. Tahap perkembangan Tiongkok dicapai mana pun,Tiongkok tidak akan pernah mencari hegemoni atau terlibat dalam ekspansi.

Pada masa mendatang, Tiongkok akan tetap memperkuat hubungan kemitraan  global, memperluas titik temu kepentingan dengan para negara,mendorong koordinasi dan kerjasama antar-negara besar, membentuk kerangka hubungan negera besar yang stabil secara keseluruhan dan berkembang secara seimbang, memperdalam hubungan bilateral dengan negara sekitarnya berdasarkan konsep "bersahabat, jujur, saling menguntungkan dan inklusif" serta prinsip diplomasi yang rukun dan bermitra dengan negara tetangga. Dengan pandangan benar tentang keadilan dan kesejahteraan serta konsep "ketulusan, persahabatan dan kejujuran", memperkuat solidaritas dan kerja sama dengan negara-negara berkembang serta meningkatkan pertukaran antara partai dan organisasi politik dengan para negara.

Pada masa mendatang, Tiongkok akan terus melaksanakan kebijakan negara dasar keterbukaan terhadap dunia luar agar tetap mengembangkan pembangunan dengan pintu negara terbuka. Dengan aktif akan mendorong kerja sama internasional dalam rangka "satu sabuk satu jalur", mengupayakan tercapainya tujuan koordinasi kebijakan, konektivitas fasilitas, perdagangan tanpa hambatan, integrasi keuangan dan pemahaman antar manusia, dan menciptakan platform baru kerja sama internasional, menambah dorongan baru perkembangan bersama, meningkatkan bantuan kepada negara berkembang khususnya negara yang paling tertingga, mendorong agar mengurangi kesenjangan perkembangan negara Utara dan Selatan. Tiongkok mendukung mekanisme perdagangan multilateral, mendorong pembangunan kawasan perdagagnan bebas, mendorong pembangunan ekonomi global tipe terbuka.

Pada masa mendatang, Tiongkok akan terus menerapkan konsep pengelolaan global "konsultasi bersama, bangun bersama, nikmati bersama", mendukung demokratisasi hubungan internasional, memegang teguh nilai bahwa tiap negara memiliki derajat dan martabt yang sama tanpa memandang ukuran, kekuatan dan kekayaannya, mendukung peran aktif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendukung perluasrepresentasi dan hak suara negara berkembang dalam urusan internasional. Tiongkok akan terus memainkan peran negara besar yang bertanggung jawab, dan dengan aktif melibatkan diri dalam reformasi dan pembangunan sistem pengelolaan global, terus memberi kontribusi Tiongkok dalam bentuk kebijaksanaan dan kekuatan.

Pada masa mendatang, Tiongkok akan terus mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia. impian bangsa Tiongkok sebenarnya sama dengan impian bangsa yang lain, memperjuangkan kemimpinan Tiongkok tidak terpisah dari lingkungan internasional yang damai dan tatanan internasional yang stabil.Tiongkok dengan tegas akan menempuh jalan perdamaian dan perkembangan, melaksanakan strategi keterbukaan yang saling menungtungkan dan menang bersama, memegang teguh konsep keadilan dan kesejateraan yang benar, menciptakan nilai keamanan baru "bersama, komprehensif, kerjasama dan berkelanjutan", memperjuangkan prospek pengembangan yang terbuka dan inovatif, inklusif dan saling menguntungkan, mendorong pertukaran peradaban yang memiliki karekteristik harmoni tapi tetap berbeda dan beragam, membangun sistem ekologi yang ramah lingkungan dan mendorong perkembangan hijau.

Tiongkok akan selalu menjadi pengembang kedamaian dunia, kontributor pembangunan global, pembela tatanan internasional. Tiongkok dengan sedia bergandengan tanggan dengan para negara terus berupaya untuk membentuk komunitas senasib sepenanggungan manusia, termasuk Indonesia, agar memberi kontribusi yang lebih besar pada perdamaian dan perkembangan dunia dan bersama-sama menciptakan masa depan manusia yang indah. (*)


---------
*) Penulis adalah Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar.
*) Tulisan merupakan Laporan Berkala dari Kongres Nasional Ke-19 Partai Komunis Tiongkok.

Pewarta: Oleh Hu Yinquan *)

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017