Mangupura (Antara Bali) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Badung, Bali, melakukan pemantauan harga, peredaran barang dan jasa menjelang ramadhan dan menyambut hari raya Kuningan, rangkaian Galungan.

"Tim yang diterjunkan ke lapangan menyasar pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di daerah ini," kata Kabid Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Badung, Sri Kusmini didampingi Kasi Perlindungan Konsumen Ni Made Sosiawati, Rabu.

Ia mengatakan tim pemantau tersebut juga melibatkan utusan dari unit pelaksana teknis (UPT) Meteorologi Dinas Perdagangan Provinsi Bali dan ketua lembaga perlindungan konsumen swadaya asyrakat  (LPKSM) I Putu Armaya.

Pemantauan tersebut sebagai upaya mengantisipasi situasi harga-harga yang terjadi belakangan ini, terutama menyangkut kebutuhan sembilan bahan pokok di pasaran.

Dengan demikian diharapkan bisa mengetahui persediaan yang ada, apakah mencukupi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa. Selain itu barang-barang yang beredar di pasar apakah ada yang kadaluwarsa, menggunakan zat pewarna atau zat pengawet.

"Hal lain yang tidak kalah penting ingin mengetahui  kondisi pasaran menyangkut persediaan daging, baik mutu dan harganya," kata  Sri Kusmini.

Ia menambahkan, tim yang melakukan kunjungan mendadak (sidak) ke pasar-pasar itu, sekaligus memberikan pembinaan, jika menemukan matadagangan atau sesuatu yang tidak sesuai dengan ketentuan, sekaligus mengambil  contoh (sampel).

"Dagangan yang menyalahi ketentuan, terutama kedaluarsa tidak boleh dijual kepada masyarakat, namun segera ditugas ke penyalur," tutur  Sri Kusmini.

Tim antara lain mengunjungi pasar tradisional Kuta I, sejumlah pusat perbelajaan di Kuta, Nusa dua dan sekitarnya.

Dalam pemantauan itu tim antara lain menemukan  beberapa kalengan susu yang rusak,  barang kadaluwarsa yang masih dipasarkan.

Ketua LPKSM Badung I Putu Armaya mengharapkan, masyarakat konsumen lebih berhati-hati dalam membeli barang yang dijual di pasaran dan sebelum membeli harus memperhatikan keutuhan barang agar aman untuk dikonsumsi.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011