Denpasar (Antara Bali) - Pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS) menyambut tahun ajaran baru 2011, sejumlah sekolah di Denpasar akan memberikan materi pendidikan berkarakter kepada siswa-siswinya.

"Dalam pelaksanaan MOS akan dimulai pekan depan, kami sengaja memberikan materi pendidikan berkarakter karena secara umum bangsa Indonesia jati dirinya mulai meluntur," kata Ketua Yayasan Pendidikan Dwijendra Denpasar, Ida Bagus Gede Wiyana di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, ciri melunturkan jati diri itu nampak dari mulai rapuhnya penerapan empat pilar kebangsaan Indonesia dalam kehidupan keseharian masyarakat di tanah air.

"Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai empat pilar kebangsaan, nilai-nilainya harus direvitalisasi untuk mengembalikan jati diri bangsa. Salah satu wujudnya kami tempuh melalui penerapannya dalam MOS di sekolah," ucapnya.

Ia mengungkapkan, di Yayasan Dwijendra yang memayungi jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi, di semua jenjang pendidikan itu nantinya akan dimasukkan materi pendidikan berkarakter.

"Penjabarannya, dalam bentuk materi, ceramah tentang bela negara, etika, agama dan kedisiplinan. Para siswa tidak hanya dilatih oleh pihak sekolah, tetapi kami pun bekerja sama dengan pihak TNI melalui Koramil, Danramil serta Danrem," ujarnya.

Dikatakan, pelibatan unsur militer dalam MOS bukan dengan maksud membawa militerisme masuk ke lingkungan sekolah, tetapi karena mereka masih dianggap teruji kedisiplinannya.

"Selain ceramah, para siswa juga akan dilatih kedisiplinan dan ketahanan fisik," ujar Ida Bagus Wiana.

Sementara itu, I Gusti Agung Ngurah Alit Baliputra, Kepala Urusan Kesiswaan  SMPN 1 Denpasar dalam kesempatan terpisah menjelaskan,  pihaknya akan memasukkan materi pendidikan berkarakter dalam MOS yang akan dilaksanakan 18-21 Juli.

"Sebelum pelaksanaan MOS, selama tiga hari ini kami melaksanakan kegiatan pra MOS. Dalam pra MOS, siswa diberikan pelatihan baris-berbaris, upacara bendera, dan tata tertib sekolah," katanya.

Sedangkan untuk MOS, tuturnya lebih lanjut, siswa-siswi baru ini diberikan materi pendalaman wiyata mandala, cara belajar, pengetahuan tentang HIV/AIDS dan narkoba, pemberantasan sarang nyamuk serta gerakan penghijauan.

"Semua materi itu merupakan pencerminan pendidikan berkarakter yang ingin dituju. Para siswa diharapkan sejak dini sudah dibudayakan untuk hormat pada guru dan sesama serta mencintai lingkungan," ujarnya.

Ia mengatakan, semua materi dalam MOS itu disampaikan oleh para guru SMPN 1 Denpasar, pihak kepolisian, puskesmas, dan LSM Kisara.

Siswa yang diterima di SMPN 1 Denpasar pada tahun ajaran baru ini sejumlah 192 siswa dengan rincian 180 siswa diterima melalui jalur tes potensi akademik, sedangkan 12 siswa diterima langsung melalui jalur prestasi akademis dan non akademis.(*)  

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011