Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Arti Denpasar meluncurkan buku  "Cecangkriman Tembang Penjaga Jiwa Raga" yang dipersembahkan khusus untuk almarhum Mari Nabeshima asal Jepang yang semasa hidupnya sangat peduli dan mencintai seni budaya Bali.

"Buku setebal 100 halaman itu akan diluncurkan bertepatan dengan acara 'memorial concert' mengenang setahun kepergian Mari Nabeshima, di Inna Bali Hotel Denpasar Senin malam (4/7)," kata Ketua Yayasan Arti Denpasar I Kadek Suardana yang juga suami almarhum Mari Nabeshima di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, buku yang tahap pertama dicetak 500 eksemplar dalam bahasa Indonesia, rencanakan akan diterbitkan tahap kedua dengan menggunakan bahasa Inggris.

"Penerbitan buku hasil penelitian dan pengkajian almarhum  Mari Nabeshima, semasa hidupnya diharapkan mampu memperkaya dan memperkuat refrensi tentang seni budaya Bali," ujar Kadek Suardana yang juga seniman dan produser seni di Pulau Bali.

Seni budaya Bali yang didukung dengan keragaman adat dan tradisi tetap tumbuh subur di tengah-tengahan kehidupan masyarakat setempat. Potensi dan keunikan seni budaya itu menjadi modal dalam pengembangan sektor pariwisata.

Bahkan sejumlah wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Bali tertarik mendalami tabuh dan tari Bali, seperti yang juga dilakukan almarhum Mari Nabeshima.

Almarhum Mari Nabeshima semasa hidupnya aktif melakukan penelitian dan pengkajian tentang seni budaya Bali. Hasil penelitiannya itu masih tersimpan di leptop kesayangannya berbahasa Jepang dengan hurup Kanji tentang tembang "Cecangkriman".

Hasil penelitian itu kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh rekannya dengan judul "Mari mempersembahkan sesaji untuk Bali".

Mari Nabeshima yang melewatkan masa kecilnya di Australia itu mengambil bidang studi musikologi di Tokyo University Arts. Saat menyelesaikan S-2 mendapat kesempatan mendalami seni budaya Bali di ISI Denpasar dan sempat meneruskan S-3 di perguruan tinggi yang sama di Negeri Sakura.

Bersamaan dengan itu membentuk rumah tangga dengan Kadek Suardana, seorang pria Bali, yang juga seniman dan produser seni sekaligus pimpinan Arti Foundation.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011