Gianyar (Antara Bali) - Ratusan warga mengenakan busana adat Bali lengkap, Sabtu mendatangi Puri Agung Peliatan untuk mendukung Cokorda Putra Nindia, putra mahkota puri tersebut, maju menjadi Calon Bupati Gianyar pada Pilkada 2012.
"Cok Nindia itu tahu rasa manis, pahit dan asammnya masyarakat Gianyar. Jadi kami sangat mendukung beliau," kata I Nyoman Aye, salah satu masyarakat asal Kecamatan Blahbatuh saat bertemu dengan Cok Nindia di Puri Peliatan, Ubud.
Selain itu, pria yang masih menjabat sebagai Sekkab Gianyar tersebut, dianggap telah mengerti benar kebiasaan-kebiasaan masyarakat Gianyar yang sebenarnya.
Bukan hanya Aye, AM Mulyono, warga Muslim Abianbase, Kecamatan Gianyar, juga memberikan dukungan kepada putra mahkota Puri Agung Peliatan itu.
"Saat ini kami mempunyai kegiatan hanya dihadiri assisten saja, tak pernah dihadiri Bupati, padahal sudah kami undang," kata Mulyono.
Untuk itu, sebagai warga Muslim yang sudah sejak 1980 tinggal dan menetap di Kabupaten Gianyar mendukung Cok Nindia menjadi calon Bupati Gianyar.
"Mudah-mudahan dengan dukungan itu, kalau nanti beliau jadi bupati bisa hadir pada setiap hajatan yang kami gelar," katanya.
Menanggapi kedatangan ratusan warga yang tergabung dalam "masyarakat Peduli Pembangunan Gianyar" yang dipimpin oleh I Wayan Ari Semadi itu, Cok Nindia dengan senang hati menerima dukungan itu.
"Apa yang menjadi pikiran masyarakat kami tempatkan di kepala saya," ujarnya.
Namun, saat ini pihaknya belum berani menyatakan maju atau tidak dalam pilkada nanti. "Bukanya kami tak takut ataupun mundur," ujarnya.
Tetapi, katanya, pihaknya masih mengedapankan etika berpolitik, karena sampai saat ini kerabatnya sendiri, yakni Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati masih menjadi Bupati Gianyar.
Selain itu, alasan lainnya, dia belum berkoordinasi dengan pihak keluarga kecil maupun keluarga besar di Puri Agung Peliatan.
"Pertama saya akan koordinasi dulu dengan istri, anak, dan setelah itu keluarga di Puri Peliatan, selanjutnya ke keluarga besar," ujarnya.
Hal ini dilakukan, kata Cok Nindia, agar tidak ada anggapan, keluarganya tidak mendukung.
"Biar tidak salah nanti, masyarakat luar mendukung sedangkan pihak keluarga tidak mendukung," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Cok Nindia itu tahu rasa manis, pahit dan asammnya masyarakat Gianyar. Jadi kami sangat mendukung beliau," kata I Nyoman Aye, salah satu masyarakat asal Kecamatan Blahbatuh saat bertemu dengan Cok Nindia di Puri Peliatan, Ubud.
Selain itu, pria yang masih menjabat sebagai Sekkab Gianyar tersebut, dianggap telah mengerti benar kebiasaan-kebiasaan masyarakat Gianyar yang sebenarnya.
Bukan hanya Aye, AM Mulyono, warga Muslim Abianbase, Kecamatan Gianyar, juga memberikan dukungan kepada putra mahkota Puri Agung Peliatan itu.
"Saat ini kami mempunyai kegiatan hanya dihadiri assisten saja, tak pernah dihadiri Bupati, padahal sudah kami undang," kata Mulyono.
Untuk itu, sebagai warga Muslim yang sudah sejak 1980 tinggal dan menetap di Kabupaten Gianyar mendukung Cok Nindia menjadi calon Bupati Gianyar.
"Mudah-mudahan dengan dukungan itu, kalau nanti beliau jadi bupati bisa hadir pada setiap hajatan yang kami gelar," katanya.
Menanggapi kedatangan ratusan warga yang tergabung dalam "masyarakat Peduli Pembangunan Gianyar" yang dipimpin oleh I Wayan Ari Semadi itu, Cok Nindia dengan senang hati menerima dukungan itu.
"Apa yang menjadi pikiran masyarakat kami tempatkan di kepala saya," ujarnya.
Namun, saat ini pihaknya belum berani menyatakan maju atau tidak dalam pilkada nanti. "Bukanya kami tak takut ataupun mundur," ujarnya.
Tetapi, katanya, pihaknya masih mengedapankan etika berpolitik, karena sampai saat ini kerabatnya sendiri, yakni Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati masih menjadi Bupati Gianyar.
Selain itu, alasan lainnya, dia belum berkoordinasi dengan pihak keluarga kecil maupun keluarga besar di Puri Agung Peliatan.
"Pertama saya akan koordinasi dulu dengan istri, anak, dan setelah itu keluarga di Puri Peliatan, selanjutnya ke keluarga besar," ujarnya.
Hal ini dilakukan, kata Cok Nindia, agar tidak ada anggapan, keluarganya tidak mendukung.
"Biar tidak salah nanti, masyarakat luar mendukung sedangkan pihak keluarga tidak mendukung," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011