Sydney (Antara Bali) - Hampir 400 struktur bebatuan kuno misterius, Rabu
(25/10), teridentifikasi di gurun Arab Saudi oleh seorang peneliti
Australia dengan menggunakan Google Earth.
David Kennedy, yang timnya sudah beberapa dekade mendokumentasikan ribuan situs arkeologi di Timur Tengah, mengatakan bahwa bangunan buatan manusia itu, yang disebut sebagai "gerbang", diperkirakan dibangun antara 2.000 sampai 9.000 tahun lalu.
Namun, tujuan dan fungsi bangunan itu masih misterius.
"Anda tidak bisa melihatnya dengan cara apa pun yang bisa dimengerti, tetapi dengan satelit yang lebih tinggi, bangunan itu terlihat berdiri kokoh," ungkap akademisi dari Universitas Australia Barat pada Rabu dalam sebuah pernyataan.
Kennedy mengatakan bahwa dirinya bingung saat pertama kali melihat situs terpencil dan berbahaya itu, di area lahar gunung berapi, dengan citra satelit.
"Saya menyebutnya Gerbang karena ketika Anda melihatnya dari atas, struktur itu tampak seperti pintu medan sederhana yang rata, dengan dua tiang tegak di kedua sisi, yang terhubung oleh beberapa palang panjang," katanya.
"Bangunan itu tidak tampak seperti struktur yang dapat ditinggali orang atau seperti perangkap hewan atau pun tempat untuk membuang mayat. Fungsi struktur itu masih misterius."
Penemuannya dijelaskan dalam sebuah surat kabar yang akan dipublikasikan bulan depan di jurnal Arkeologi dan Epigrafi Arab, demikian dilaporkan AFP. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
David Kennedy, yang timnya sudah beberapa dekade mendokumentasikan ribuan situs arkeologi di Timur Tengah, mengatakan bahwa bangunan buatan manusia itu, yang disebut sebagai "gerbang", diperkirakan dibangun antara 2.000 sampai 9.000 tahun lalu.
Namun, tujuan dan fungsi bangunan itu masih misterius.
"Anda tidak bisa melihatnya dengan cara apa pun yang bisa dimengerti, tetapi dengan satelit yang lebih tinggi, bangunan itu terlihat berdiri kokoh," ungkap akademisi dari Universitas Australia Barat pada Rabu dalam sebuah pernyataan.
Kennedy mengatakan bahwa dirinya bingung saat pertama kali melihat situs terpencil dan berbahaya itu, di area lahar gunung berapi, dengan citra satelit.
"Saya menyebutnya Gerbang karena ketika Anda melihatnya dari atas, struktur itu tampak seperti pintu medan sederhana yang rata, dengan dua tiang tegak di kedua sisi, yang terhubung oleh beberapa palang panjang," katanya.
"Bangunan itu tidak tampak seperti struktur yang dapat ditinggali orang atau seperti perangkap hewan atau pun tempat untuk membuang mayat. Fungsi struktur itu masih misterius."
Penemuannya dijelaskan dalam sebuah surat kabar yang akan dipublikasikan bulan depan di jurnal Arkeologi dan Epigrafi Arab, demikian dilaporkan AFP. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017