Negara (Antara Bali) - Jembatan di Desa Dangin Tukadaya, Kabupaten Jembrana yang dibangun dengan dana desa mempermudah murid setempat saat menuju ke sekolah.

"Sebelumnya untuk menuju ke sekolah dasar yang ada di seberang sungai, murid harus memutar melewati jalan nasional Denpasar-Gilimanuk. Selain kurang aman, jaraknya juga jauh meskipun beberapa orang tua mengantarnya," kata Kepala Desa atau Perbekel Dangin Tukadaya I Gusti Putu Murdi, saat peresmian jembatan yang dilakukan Bupati I Putu Artha, Jumat.

Ia mengatakan, anak warga dusun tersebut rata-rata menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 3 Dangin Tukadaya, yang berlokasi di sisi timur sungai.

Untuk pembangunan jembatan sepanjang 18 meter lebih dengan lebar 2,5 meter ini, menurutnya, menggunakan dana desa sebesar Rp600 juta lebih yang dikerjakan selama 98 hari.

"Dengan adanya jembatan ini, tidak hanya aman bagi anak sekolah, tapi juga bisa meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar," katanya.

Made Dwi Purwita, salah seorang warga mengatakan, dengan adanya jembatan ini ia tidak lagi khawatir melepas anaknya berangkat ke SD Negeri 3 Dangin Tukadaya, karena tidak perlu melewati jalan nasional.

Sedangkan Bupati I Putu Artha yang melihat keberhasilan desa membangun jembatan, spontan langsung menjanjikan aspal hotmix untuk jalan yang menuju ke jembatan tersebut.

"Kami sangat menghargai inisiatif kepala desa, BPD dan LPM Desa Dangin Tukadaya yang membangun jembatan ini. Untuk itulah pemerintah mengalokasikan dana desa yang besar, agar benar-benar digunakan untuk pembangunan yang tepat sasaran dan dibutuhkan masyarakat," katanya.

Namun ia berpesan, agar jembatan ini tahan lama, segenap masyarakat harus ikut merawat dan mengawasi, jangan sampai ada kendaraan besar melintas, yang menyebabkan jembatan tersebut cepat rusak.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017