Denpasar (Antara Bali) - Komisi Pemberantasan Korupsi menggandeng komunitas bersepeda di Bali yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Sepeda (Samas) untuk menyampaikan pesan antikorupsi pada masyarakat dengan berkeliling Pulau Dewata.

"Untuk mencegah praktik korupsi, selain menggunakan pendekatan sistem dengan melibatkan pemerintah daerah, masyarakat juga perlu disadarkan. Tanpa diimbangi masyarakat, prosesnya akan lebih lama," kata Program Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Muryono Prakoso di Denpasar, Jumat.

Sebanyak 45 orang anggota Samas akan bersepeda menuju sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali pada Sabtu (21/10) dalam kegiatan bertajuk "Bali Anti-Corruption Messenger 2017".

Kegiatan tersebut akan mengambil "start" dari Patung Catur Muka, Kota Denpasar, pada pukul 07.00 Wita.

"Partisipasi publik merupakan kunci untuk menangkal korupsi. Harapan kami dengan melibatkan publik dalam kegiatan kampanye antikorupsi ini, nantinya masyarakat dapat turut aktif melakukan kontrol," ucapnya.

Apalagi, ujar Muryono, di Bali itu komunitasnya banyak, beragam, sangat kreatif dan komunitasnya mengakar, sehingga menjadi strategis untuk menyampaikan pesan antikorupsi kepada masyarakat.

"Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tidak semata dengan kegiatan yang besar-besar karena kalau publik hanya adem-ayem, tentunya tidak merasa punya peran dalam kegiatan penyelamatan negeri dari bahaya korupsi," ujarnya.

Ketua Harian Samas Endra Datta mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan bangga telah menjadi bagian dari gerakan melawan korupsi oleh KPK.

"Korupsi harus diperangi bersama dan tidak bisa dilakukan sendiri, namun harus dimulai dari diri sendiri," ujarnya.

Dia mengemukakan pada kegiatan "Bali Anti-Corruption Messenger 2017" yang dilaksanakan pada Sabtu (21/10) itu, 45 anggota Samas yang terlibat merupakan putra daerah dari masing-masing kabupaten/kota.

"Nantinya akan ada sembilan tim, masing-masing tim terdiri dari lima orang. Setiap tim akan menuju kabupaten/kota yang menjadi daerah asal masing-masing dengan bersepeda. Sesampainya di kabupaten/kota akan diterima oleh perwakilan pemerintah kabupaten/kota," ucapnya.

Setiap tim, tambah Endra, akan membawa Maklumat Antikorupsi yang disimpan di dalam tabung yang terbuat dari bambu.

Maklumat tersebut akan dibacakan oleh perwakilan pemerintah daerah setiba di kabupaten/kota masing-masing dengan disaksikan oleh berbagai kalangan, termasuk para pelajar.

Selain itu, tim yang bersepeda juga akan membawa bendera bertuliskan Puputan Melawan Korupsi.

"Mudah-mudahan dengan semangat `puputan` atau perang habis-habisan ini, kita semua menjadi jengah (tertantang) untuk melawan korupsi," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017