Mangupura (Antara Bali) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, I Made Badra mencatat sebanyak 15.000 orang wisatawan mancanaegara dan domestik mengunjungi objek wisata Pura Uluwatu setiap harinya.
"Objek wisata Pura Uluwatu yang berlokasi di Desa Pecatu, Kuta Selatan itu setiap harinya dikunjungi wisatawan mencapai 15.000 orang untuk meyaksikan panorama alam dan menyaksikan tarian kecak atraksi di tempat itu," ujar Badra di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan Pura Uluwatu menjadi ikon pemerintah daerah setempat, karena pura ini berdiri kokoh di atas dan ujung tebing yang sangat curam yang memiliki pemandangan laut lepas yang sangat indah.
Ditempat itu, kata Badra, wisatawan mancanegara dan domestik dapat membeli tiket untuk menonton atraksi tarian kecak yang sudah terkenal hingga ke seluruh dunia.
Mantan Kepala Dinas Perikanan Badung ini mengatakan, ke depannya akan membuat konsep bagaimana wisatawan yang membeli tiket atraksi kecak ini medapatkan kenang-kenangan kerajinan sarung bermotif Pura Uluwatu.
"Ke depan ini akan kami kolaborasikan dengan UKM dan Dekranas di Badung Utara memberi dampak positif dan menghidupkan pelaku industri kecil di daerah kami," ujarnya.
Hal ini merupakan inovasi kami, agar mendorong pelaku UKM di Badung Utara ikut merasakan dampak pertumbuhan pariwisata yang ada di Badung Selatan.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara periode Januari-September 2017 tercatat sebanyak 4,5 juta jiwa sudah mengunjungi Badung.
"Angka ini menunjukkan terjadi peningkatan kunjunungan wisman ke Badung 23,18 persen dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya," ujar Badra.
Untuk Tahun 2017, kata Badra, menargetkan kunjungan wisman ke Badung menembus angka 5,9 juta wisman. "Kami optimistis target kunjungan wisatwan ke Badung ini dapat tecapai," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Objek wisata Pura Uluwatu yang berlokasi di Desa Pecatu, Kuta Selatan itu setiap harinya dikunjungi wisatawan mencapai 15.000 orang untuk meyaksikan panorama alam dan menyaksikan tarian kecak atraksi di tempat itu," ujar Badra di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan Pura Uluwatu menjadi ikon pemerintah daerah setempat, karena pura ini berdiri kokoh di atas dan ujung tebing yang sangat curam yang memiliki pemandangan laut lepas yang sangat indah.
Ditempat itu, kata Badra, wisatawan mancanegara dan domestik dapat membeli tiket untuk menonton atraksi tarian kecak yang sudah terkenal hingga ke seluruh dunia.
Mantan Kepala Dinas Perikanan Badung ini mengatakan, ke depannya akan membuat konsep bagaimana wisatawan yang membeli tiket atraksi kecak ini medapatkan kenang-kenangan kerajinan sarung bermotif Pura Uluwatu.
"Ke depan ini akan kami kolaborasikan dengan UKM dan Dekranas di Badung Utara memberi dampak positif dan menghidupkan pelaku industri kecil di daerah kami," ujarnya.
Hal ini merupakan inovasi kami, agar mendorong pelaku UKM di Badung Utara ikut merasakan dampak pertumbuhan pariwisata yang ada di Badung Selatan.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara periode Januari-September 2017 tercatat sebanyak 4,5 juta jiwa sudah mengunjungi Badung.
"Angka ini menunjukkan terjadi peningkatan kunjunungan wisman ke Badung 23,18 persen dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya," ujar Badra.
Untuk Tahun 2017, kata Badra, menargetkan kunjungan wisman ke Badung menembus angka 5,9 juta wisman. "Kami optimistis target kunjungan wisatwan ke Badung ini dapat tecapai," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017