Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Marty Natalegawa melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah Menteri Luar Negeri dari negara anggota Gerakan Non Blok (GNB).

Menlu mengawali pertemuan bilateralnya dengan Menlu Palestina Riyad Malki, disela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-16 GNB, di Nusa Dua, Kamis.

Menlu Palestina, setelah pertemuan bilateral menuturkan dalam pertemuan tersebut kedua pihak membahas tentang pengakuan terhadap Palestina.

Selain bertemu dengan Menlu Palestina, Marty dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan 10 Menlu yakni Menlu Thailand Kasit Piromya, Menlu Algeria Medelci Mourad, Menlu Serbia Vuk Jeremic, dan Menlu Ekuador Ricardo Patino Aroca.

Kemudian, Menlu Senegal Madicke Niang, Menlu Afrika Selatan Maite Nkoana Mashabane, Menlu Somalia Mohamed Ali Hamud, Menlu Iraq Hoshyar Zebari, Menlu Sri Lanka G.L Peiris, dan Menlu Singapura K. Shanmugam.

Sementara itu, KTM ke-16 GNB menghasilkan "Bali Commemorative Declaration" yang berisi pesan GNB pada masyarakat internasional tentang sasaran dan prinsip yang ingin dicapai gerakan tersebut dalam 50 tahun ke depan.

Isi Deklarasi tersebut diantaranya, GNB berkeinginan untuk ikut mewujudkan dunia yang lebih aman melalui komitmen negara-negara dalam memajukan proses pelucutan senjata dan stabilitas serta keamanan internasional.

Negara-negara GNB akan bekerja secara aktif dalam menciptakan dunia yang multi-polar yang ditandai dengan penguatan multilateralisme, melalui PBB dan forum-forum multilateral lainnya.

GNB juga akan berpartisipasi aktif dalam proses reformasi PBB beserta organ-organnya. GNB akan memperkuat pemajuan demokrasi sebagai kehendak rakyat. GNB juga menolak setiap tindakan inkonstitusional yang untuk merubah rezim pemerintah.

Selain itu, GNB akan selalu berada di garda depan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mewujudkan kebebasan, perdamaian dan keadilan.

Bali Commemorative Declaration juga menegaskan komitmen negara-negara GNB untuk bekerjasama dalam menghadapi sejumlah isu global seperti krisis ekonomi dan keuangan, krisis pangan dan energi, perubahan iklim dan penyakit menular.

Selain itu juga memperkuat upaya mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan yang disetujui secara internasional, termasuk Millenium Development Goals.

GNB juga menegaskan komitmen untuk memerangi terorisme dan kejahatan transnasional lainnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011