Jimbaran (Antara Bali) - Puluhan siswa berkebutuhan khusus dari SLB Bagian B Negeri Pembina Tingkat Nasional Jimbaran, Bali, dilatih mengenai upaya evakuasi mandiri dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

"Dengan sejumlah pelatihan dan simulasi kebencanaan ini, kami berharap mereka bisa melakukan evakuasi mandiri, meskipun memiliki kebutuhan khusus," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bali Gede Made Jaya Serataberana di sela-sela simulasi tersebut, di Jimbaran, Kabupaten Badung, Kamis.

Menurut dia, para siswa penyandang disabilitas itu tetap harus diberikan pendidikan maksimal, termasuk soal kebencanaan. Sehingga nantinya bermuara pada pengurangan risiko jatuhnya korban.

"Sejumlah materi kami harus gabung-gabungkan agar para siswa tidak bosan untuk mengikuti sejumlah pelatihan dan simulasi," ucap Serataberana.

Dalam kesempatan itu, para siswa yang mengalami keterbatasan pendengaran tersebut diajak melakukan melakukan simulasi ketika terjadi gempa bumi, kebakaran, bahkan hingga simulasi tsunami.

"Jalur-jalur evakuasi juga dibentuk di sekolah ini, sehingga para siswa menjadi tahu harus kemana ketika terjadi bencana. Misalnya ketika terjadi tsunami, tentu mereka harus beralih ke tempat yang lebih tinggi dan apalagi di sekolah ini juga bertingkat," ujarnya.

Para siswa SLB-B N PTN Jimbaran dari jenjang SD, SMP, dan SMA tersebut nampak antusias mengikuti satu persatu simulasi. Dalam simulasi menghadapi kebakaran misalnya, para siswa juga diajak langsung mempraktikkan cara memadamkan api menggunakan karung basah.

Sedangkan untuk simulasi menghadapi gempa bumi, siswa juga dilatih upaya melindungi kepala, diantaranya dengan menggunakan alat yang tersedia berupa tas sekolah.

Ada juga simulasi sejumlah siswa yang dilibatkan untuk turut menandu rekannya yang mengalami luka akibat bencana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017