Klungkung (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali melalui Dinas Pendidikan setempat menyatakan kekurangan guru pengajar untuk sekolah yang berlokasi dekat dengan posko pengungsian.

"Kami sementara menampung ribuan siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK di sekolah lokasi terdekat pengungsian sehingga otomatis kekurangan guru. Khusus SMP saja masih kekurangan guru sekitar 15 orang," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana, Rabu.

Disdik mencatat total terdapat sekitar 360 anak TK, 2000 siswa SD, 700 siswa SMP dan 900 siswa SMA/K yang mengikuti pendidikan sementara di daerah tersebut.

Sejauh ini, kata dia, proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan siswa asal Karangasem dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

Permasalahan memang terletak pada jumlah pendidik. Keadaan siswa yang bertambah tentu mengakibatkan kekurangan jumlah guru cukup signifikan.

Pemkab Klungkung kini terus berkoordinasi dengan Pemkab Karangasem untuk memohon ada guru yang ikut membantu mengajar namun sayang guru-guru asal Karangasem tidak diizinkan mengajar di Klungkung.

"Kami memilih untuk memaksimalkan tugas tenaga pendidik yang sudah ada. Guru yang ada diminta secara sukarela bisa mengajar lebih dari 24 jam seminggu," tutur dia.

Sementara itu, jumlah pengungsi di Klungkung masih sebanyak 18.729 jiwa. Pengungsi yang berasal dari wilayah KRB berjumlah 17.402 jiwa dan non-KRB sebanyak 1.327 jiwa.

Jumlah itu tersebar di 42 desa dan 121 titik posko Pengungsian di Klungkung. "Data ini bisa saja berubah-ubah, karena warga yang pulang dan pergi akan terus terjadi, namun tidak signifikan," ujanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017