Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta para kepala desa dari 28 desa yang masuk zona merah kawasan rawan bencana Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, untuk mengisi data kartu khusus pengungsi dengan akurat.

"Jadi hari ini kartu tersebut sudah dicetak, saya minta para camat kasih tahu kepala desa biar diisi dengan data yang benar, karena yang tahu jumlah warganya ya itu kepala desa. Dalam waktu tiga hari agar sudah selesai itu semua," kata Pastika saat menggelar rapat terbatas di Posko Utama Tanah Ampo, Amlapura, Karangasem, Senin.

Ia menambahkan, kartu tersebut sangat berguna selain sebagai kartu kontrol pengungsi, dalam kartu itu akan terdata dengan detail jumlah pengungsi, baik dewasa, anak-anak, maupun balita dan bayi. Dengan demikian,kebutuhan logistik bisa didistribusikan dengan tepat.

Selain itu, kartu tersebut juga bisa digunakan untuk berobat bagi para pengungsi di rumah sakit pemerintah. "Para pengungsi yang sakit dan tidak punya BPJS bisa menggunakan kartu tersebut di rumah sakit pemerintah dan akan dibiayai oleh pemprov," ujarnya pada rapat yang dihadiri para camat dan jajaran Pemkab Karangasem, serta pimpinan OPD Pemprov Bali itu.

Dalam kartu itu juga akan didata jumlah pelajar, sehingga memudahkan proses belajar mengajar bagi para pengungsi.

Mengenai data para pengungsi terbaru, Pastika menyatakan kekecewaannya terhadap kurang validnya data yang selama ini beredar. Data sebelumnya menyatakan jumlah total pengungsi yaitu 70 ribu lebih dari 28 desa yang masuk zona merah, perlu direvisi.

Setelah pihaknya melakukan verifikasi langsung, ditetapkan jumlah data pengungsi terbaru dari 28 desa yang terdiri dari 202 dusun adalah 54.788 KK atau sekitar 185.865 pengungsi.

"Jadi selama ini ada sekitar 150 ribu pengungsi memang tidak melebihi, bahkan ada kekurangan. Saya perkirakan sekitar 30 ribu lebih itu mengungsi ke rumah saudaranya. Nah fungsi kartu pengungsi itu juga untuk mendata itu, mencari kekurangannya," ujarnya.

Kepada seluruh jajarannya, Pastika menginstruksikan untuk bergerak dengan cepat mendistribusikan kartu tersebut. Ia memerintahkan mendatangi para pengungsi "by name by address", sehingga data yang didapat bisa akurat.

"Jadi tolong isi data itu dengan benar, apalagi masa panik sudah lewat. Sudah saatnya semua dikontrol dengan baik, dan jika memungkinkan para pengungsi juga bisa masak sendiri di pengungsian. Tak lupa saya juga mengapresiasi dan berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu selama ini," ujarnya.

Selain mengunjungi Posko Tanah Ampo, Pastika juga berkesempatan mengunjungi pengungsian di GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung serta bertemu dengan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.

Mereka membicarakan tentang "update" data terbaru pengungsi serta langkah-langkah konkret menangani bencana Gunung Agung ke depan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017