Klungkung (Antara Bali) - Bupati Klungkung, Bali, I Nyoman Suwirta menjamin kebutuhan logistik pengungsi Gunung Agung yang rata-rata barang kebutuhan pokok tidak ada yang mendekati kadaluwarsa, karena terus dilakukan pengecekan tanggal batas penggunaan.
"Kami sudah meminta mengecek petugas yang berjaga di posko logistik yang ada di GOR Swecapura agar mengecek tanggal kadaluwarsa makanan bantuan para donatur seperti mie instan dan makanan ringan untuk pengungsi," ucap Bupati I Nyoman Suwirta saat ditemui di Klungkung, Rabu.
Ia menegasakan, petugas yang membidangi logistik dibantu relawan di posko pengungsian setiap harinya melakukan kroscek dan menyortir makanan yang akan akan mendekati kadaluwarsa, untuk segera diolah di dapur umum.
"Para petugas kami tidak mendapati ada makanan yang akan mendekati tanggal kadaluarsa, agar segera diolah di dapur umum," ujarnya lagi.
Pihaknya menginstruksikan kepada petugas pada bagian logistik agar membuka sumbangan dari donatur yang didalamnya terbungkus tas plastik dan terbungkus rapat di dalam kardus agar diperiksa ulang, untuk melihat makanan itu apa aka mendekati masa akhir kadaluwarsa.
"Tadi saya juga sempat melihat ada beberapa makanan ringan yang memiliki jangka waktu kadaluarsa yang sangat pendek atau kadaluarsa yang akan berakhir beberapa bulan ke depan dan belum menemukan adanya makanan yang sudah kadaluarsa," katanya.
Ia menegaskan, dengan upaya mensortir kebutuhan logistik ini agar jangan sampai ada makanan yang sampai terbuang sia-sia karena sudah busuk seperti buah-buahan yang disumbangkan donatur, sehingga harus segera dikonsumsi dan disalurkan kepada pengungsi disejumlah titik pengungsian.
"Dengan koordinasi yang intensif dengan posko-posko yang ada dikecamatan dan mendata berapa jumlah pengungsi anak-anak dimasing-masing pengungsian, sehingga makanan ringan yang ada diposko logistik dapat disalurkan secara merata," ujarnya.
Ia mengakui, terkadang diposko-posko di luar GOR Swecapura hanya meminta bahan kebutuhan pokok saja, sehingga pihaknya meminta petugas posko ini mendata jumlah anak-anak agar mendapatkan bantuan makanan ringan dan kebutuhan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami sudah meminta mengecek petugas yang berjaga di posko logistik yang ada di GOR Swecapura agar mengecek tanggal kadaluwarsa makanan bantuan para donatur seperti mie instan dan makanan ringan untuk pengungsi," ucap Bupati I Nyoman Suwirta saat ditemui di Klungkung, Rabu.
Ia menegasakan, petugas yang membidangi logistik dibantu relawan di posko pengungsian setiap harinya melakukan kroscek dan menyortir makanan yang akan akan mendekati kadaluwarsa, untuk segera diolah di dapur umum.
"Para petugas kami tidak mendapati ada makanan yang akan mendekati tanggal kadaluarsa, agar segera diolah di dapur umum," ujarnya lagi.
Pihaknya menginstruksikan kepada petugas pada bagian logistik agar membuka sumbangan dari donatur yang didalamnya terbungkus tas plastik dan terbungkus rapat di dalam kardus agar diperiksa ulang, untuk melihat makanan itu apa aka mendekati masa akhir kadaluwarsa.
"Tadi saya juga sempat melihat ada beberapa makanan ringan yang memiliki jangka waktu kadaluarsa yang sangat pendek atau kadaluarsa yang akan berakhir beberapa bulan ke depan dan belum menemukan adanya makanan yang sudah kadaluarsa," katanya.
Ia menegaskan, dengan upaya mensortir kebutuhan logistik ini agar jangan sampai ada makanan yang sampai terbuang sia-sia karena sudah busuk seperti buah-buahan yang disumbangkan donatur, sehingga harus segera dikonsumsi dan disalurkan kepada pengungsi disejumlah titik pengungsian.
"Dengan koordinasi yang intensif dengan posko-posko yang ada dikecamatan dan mendata berapa jumlah pengungsi anak-anak dimasing-masing pengungsian, sehingga makanan ringan yang ada diposko logistik dapat disalurkan secara merata," ujarnya.
Ia mengakui, terkadang diposko-posko di luar GOR Swecapura hanya meminta bahan kebutuhan pokok saja, sehingga pihaknya meminta petugas posko ini mendata jumlah anak-anak agar mendapatkan bantuan makanan ringan dan kebutuhan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017