Denpasar (Antara Bali) - Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar, Hu Yinquan, mengatakan hubungan RRT dengan Indonesia di berbagai bidang sudah berjalan baik, yang ditindaklanjuti melalui kerja sama dalam mewujudkan pembangunan di era globalisasi.
"Hubungan negara kami dengan Indonesia secara bilateral sangat baik. Terbukti ada beberapa bidang yang sudah dilakukan secara bekerja sama, seperti pembangunan infrastruktur, transportasi, pariwisata dan pendidikan," kata Konjen Hu Yinquan dalam sambutan resepsi Peringatan HUT ke-68 RRT, di Nusa Dua, Bali, Kamis malam.
Ia mengatakan hubungan kerja sama tersebut harus terus ditingkatkan sehingga bisa saling mengisi, termasuk juga saling mempromosikan potensi-potensi yang dimiliki kedua negara.
"Sejak dibukanya Konsulat Jenderal RRT di Denpasar, yang meliputi tiga provinsi, yakni Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah ada beberapa kerja sama dengan masing-masing provinsi tersebut," ujarnya.
Hu Yinquan mengatakan kerja sama tersebut juga sudah mampu menyembatani sejumlah sektor di masing-masing provinsi, seperti dengan Provinsi Bali, pihaknya bekerja sama dalam bidang pariwisata, yakni mempromosikan pariwisata Bali di RRT.
"Dari usaha promosi di bidang pariwisata tercatat wisatawan asal tirai bambu mengalami peningkatan yang cukup pesat. Berdasarkan data kami sejak Januari hingga Agustus 2017, kunjungan turis dari Tiongkok sebanyak satu juta orang," ujarnya.
Dengan kondisi wisatawan tersebut, kata dia, maka ke depannya pihaknya optimistis akan lebih banyak, karena penduduk Tiongkok yang akan berlibur sangat tinggi, dan mereka tujuannya pasti ke Indonesia, khususnya Bali.
"Alasan tersebut sangat mendasar, karena transportasi udara ke Bali semakin lancar dan langsung, sehingga akan memudahkan warga kami untuk berkunjung ke Bali. Selain itu juga kebudayaan Tiongkok ada kemiripan dengan di Pulau Dewata," ucapnya.
Hu Yinquan lebih lanjut mengatakan dengan hubungan yang semakin baik dan kerja sama di berbagai bidang tersebut juga mendorong para investor Tiongkok untuk menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya Bali.
"Dari kerja sama di bidang pembangunan, sedikitnya sudah ada empat pengusaha yang berinvestasi di Bali. Saya yakin pengusaha kami akan melirik Bali, maupun Indonesia untuk berinvestasi," ujarnya.
Ia mengatakan pertumbuhan perekonomian negara RRT cukup baik dalam semester pertama tercatat 6,9 persen. Angka ini menunjukkan kemajuan pesat dalam era globalisasi.
Oleh karena itu, kata dia, dengan kemajuan pembangunan perekonomian yang terus meningkat, maka keinginan investor Tiongkok berinvestasi keluar negeri pasti lebih meningkat.
"Kami terus memberikan keyakinan kepada investor di negara kami, bahwa Indonesia sangat berpotensi untuk digarap dalam berbagai sektor. Sehingga dari dukungan ini imbasnya adalah untuk mensejahterakan warga masyarakat setempat," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyambut baik kerja sama yang selama ini sudah dilakukan oleh negara Indonesia, termasuk dengan Provinsi Bali.
"Saya menyambut baik dari hubungan kerja sama negara RRT. Oleh karena itu kami berharap ke depannya bisa membantu dan mengarahkan para investor untuk membangun di Bali. Terlebih masalah pembangunan di Bali sudah diajukan ke Bappenas untuk dikerjasamakan dengan RRT, seperti Bandara di Buleleng, jalan tol, termasuk kereta api keliling Bali," ucapnya.
Pada acara resepsi Peringatan HUT ke-68 RRT di Bali, dihadiri juga Ketua DPRD Bali diwakil Ketua Komisi III Nengah Tamba, Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Juniartha Putra, para Konjen negara-negara sahabat di Bali serta undangan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hubungan negara kami dengan Indonesia secara bilateral sangat baik. Terbukti ada beberapa bidang yang sudah dilakukan secara bekerja sama, seperti pembangunan infrastruktur, transportasi, pariwisata dan pendidikan," kata Konjen Hu Yinquan dalam sambutan resepsi Peringatan HUT ke-68 RRT, di Nusa Dua, Bali, Kamis malam.
Ia mengatakan hubungan kerja sama tersebut harus terus ditingkatkan sehingga bisa saling mengisi, termasuk juga saling mempromosikan potensi-potensi yang dimiliki kedua negara.
"Sejak dibukanya Konsulat Jenderal RRT di Denpasar, yang meliputi tiga provinsi, yakni Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah ada beberapa kerja sama dengan masing-masing provinsi tersebut," ujarnya.
Hu Yinquan mengatakan kerja sama tersebut juga sudah mampu menyembatani sejumlah sektor di masing-masing provinsi, seperti dengan Provinsi Bali, pihaknya bekerja sama dalam bidang pariwisata, yakni mempromosikan pariwisata Bali di RRT.
"Dari usaha promosi di bidang pariwisata tercatat wisatawan asal tirai bambu mengalami peningkatan yang cukup pesat. Berdasarkan data kami sejak Januari hingga Agustus 2017, kunjungan turis dari Tiongkok sebanyak satu juta orang," ujarnya.
Dengan kondisi wisatawan tersebut, kata dia, maka ke depannya pihaknya optimistis akan lebih banyak, karena penduduk Tiongkok yang akan berlibur sangat tinggi, dan mereka tujuannya pasti ke Indonesia, khususnya Bali.
"Alasan tersebut sangat mendasar, karena transportasi udara ke Bali semakin lancar dan langsung, sehingga akan memudahkan warga kami untuk berkunjung ke Bali. Selain itu juga kebudayaan Tiongkok ada kemiripan dengan di Pulau Dewata," ucapnya.
Hu Yinquan lebih lanjut mengatakan dengan hubungan yang semakin baik dan kerja sama di berbagai bidang tersebut juga mendorong para investor Tiongkok untuk menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya Bali.
"Dari kerja sama di bidang pembangunan, sedikitnya sudah ada empat pengusaha yang berinvestasi di Bali. Saya yakin pengusaha kami akan melirik Bali, maupun Indonesia untuk berinvestasi," ujarnya.
Ia mengatakan pertumbuhan perekonomian negara RRT cukup baik dalam semester pertama tercatat 6,9 persen. Angka ini menunjukkan kemajuan pesat dalam era globalisasi.
Oleh karena itu, kata dia, dengan kemajuan pembangunan perekonomian yang terus meningkat, maka keinginan investor Tiongkok berinvestasi keluar negeri pasti lebih meningkat.
"Kami terus memberikan keyakinan kepada investor di negara kami, bahwa Indonesia sangat berpotensi untuk digarap dalam berbagai sektor. Sehingga dari dukungan ini imbasnya adalah untuk mensejahterakan warga masyarakat setempat," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyambut baik kerja sama yang selama ini sudah dilakukan oleh negara Indonesia, termasuk dengan Provinsi Bali.
"Saya menyambut baik dari hubungan kerja sama negara RRT. Oleh karena itu kami berharap ke depannya bisa membantu dan mengarahkan para investor untuk membangun di Bali. Terlebih masalah pembangunan di Bali sudah diajukan ke Bappenas untuk dikerjasamakan dengan RRT, seperti Bandara di Buleleng, jalan tol, termasuk kereta api keliling Bali," ucapnya.
Pada acara resepsi Peringatan HUT ke-68 RRT di Bali, dihadiri juga Ketua DPRD Bali diwakil Ketua Komisi III Nengah Tamba, Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Juniartha Putra, para Konjen negara-negara sahabat di Bali serta undangan lainnya. (WDY)
Video oleh I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017