Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menggugah kepedulian tokoh-tokoh pariwisata di daerah itu untuk ikut membantu upaya penanganan pengungsi terkait siaga darurat Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.

"Dalam penanganan pengungsi, banyak hal yang perlu kita perhatikan, mulai dari penyediaan logistik, MCK, hingga kesehatan," kata Sudikerta saat menerima General Manager Ayodya Resort dan Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI), di Denpasar, Selasa malam.

Menurut dia, masyarakat Bali saat ini sedang menghadapi ujian akibat meningkatnya aktivitas Gunung Agung. Meskipun hingga saat ini belum erupsi, peningkatan aktivitas gunung tertinggi di Bali itu telah menimbulkan dampak, apalagi setelah peningkatan status menjadi level Awas.

"Dampaknya adalah keberadaan warga pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang harus dievakuasi ke lokasi aman. Hal ini kemudian memicu gelombang pengungsi yang membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak," ucapnya.

Sudikerta menambahkan, Pemprov Bali didukung pemerintah kabupaten/kota se-Bali dan berbagai elemen masyarakat bahu-membahu dalam menangani para pengungsi.

Namun mengingat tenggat waktu siaga darurat gunung api tak bisa diprediksi, pemerintah sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya kalangan pengusaha yang bergarak di sektor pariwisata.

Dukungan itu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak peningkatan aktivitas Gunung Agung. "Marilah kita yang masih sehat dan punya rezeki lebih ikut membantu saudara kita yang sedang menghadapi cobaan," ujarnya.

Orang nomor dua di Bali itu seraya berharap agar bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan para pengungsi. Dia menyarankan agar bantuan jangan berupa mie instan karena tidak baik untuk kesehatan para pengungsi.

"Yang mereka butuhkan adalah makanan sehat untuk menjaga stamina di lokasi pengungsian," katanya.

Sependapat dengan Wagub Ketut Sudikerta, GM Ayodya Resort Martin Aeschlimann mengatakan pihaknya siap mendukung pemerintah dalam penanganan siaga darurat Gunung Agung. Pihaknya pun telah menurunkan bantuan ke sejumlah posko pengungsian.

Dalam kesempatan itu, Martin juga menyampaikan rencana penyelenggaraan Ayodya Batik Festival awal Oktober mendatang. Kegiatan itu bertujuan melestarikan kain tradisional. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017