Klungkung (Antara Bali) - Para relawan Posko GOR Sweca Pura, Kabupaten Klungkung, Bali, kembali mengungsikan 25 orang warga asal Dusun Batu Gede, Desa Duda Timur, Kabupaten Karangasem, ke zona aman bencana yang jauh dari Gunung Agung.
"Hari ini kami kembali mengungsikan 25 warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) satu ke tempat yang lebih aman," kata Relawan Posko Pengungsian GOR Sweca Pura, Wayan Sumerta di Klungkung, Senin.
Untuk lokasi pemindahan 25 orang pengungsi ini, kata dia, masih berkoordinasi dengan aparat terkait untuk posko yang disiagakan kepada pengungsu yang baru tiba itu, karena posko di GOR Sweca Pura sudah kelebihan kapasitas pengungsi.
"Saat ini, tim sedang mencarikan posko pengungsian yang layak untuk mereka, karena rata-rata pengungsi yang kami jemput ini kebanyakan anak-anak," katanya.
Selain itu, Wayan Sumerta mengatakan bahwa dari 25 orang pengungsi ini ada satu bayi berusia tiga bulan yang ikut diungsikan dan saat ini sedang sedang dicarikan tempat yang aman dan layak untuk bayi itu.
"Saat kami menjemput mereka, masyarakat yang akan direlokasi ini sudah dikumpulkan aparat gabungan di Dusun Batu Gede disatu titik untuk diangkut langsung ke zona aman," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, para relawan di posko setempat masih melakukan penjemputan para warga yang masih tinggal di kawasan KRB satu yang ada di Banjar Prangsari Tengah, Desa Duda Utara.
"Sekarang kami akan menjemput 10 orang warga lagi di Desa Duda Utara dan mereka akan kami bawa ke zona yang lebih aman," ujarnya.
Sebelumnya, dari data Posko pengungsi GOR Sweca Pura pada Minggu (24/9) Pukul 22.00 Wita tercatat sebanyak 3.797 jiwa yang mengungsi di posko Sweca Pura yang terbagi atas pengungsi laki-laki sebanyak 1.903 orang, perempuan (1.894), siswa SD (377), siswa SMP (198), siswa SMA (197), lansia (207) dan balita (265).
Sehingga berdasarkan data sementara totang pengunsi yang ada di Kabupaten Klungkung mencapai 15.951 jiwa dari 3.649 kepala keluarga yang kediamannya berada di kawasan rawan bencana (KRB).
"Dengan adanya penambahan pengungsi ini, sudah dipastikan jumlah pengungsi akan bertambah," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hari ini kami kembali mengungsikan 25 warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) satu ke tempat yang lebih aman," kata Relawan Posko Pengungsian GOR Sweca Pura, Wayan Sumerta di Klungkung, Senin.
Untuk lokasi pemindahan 25 orang pengungsi ini, kata dia, masih berkoordinasi dengan aparat terkait untuk posko yang disiagakan kepada pengungsu yang baru tiba itu, karena posko di GOR Sweca Pura sudah kelebihan kapasitas pengungsi.
"Saat ini, tim sedang mencarikan posko pengungsian yang layak untuk mereka, karena rata-rata pengungsi yang kami jemput ini kebanyakan anak-anak," katanya.
Selain itu, Wayan Sumerta mengatakan bahwa dari 25 orang pengungsi ini ada satu bayi berusia tiga bulan yang ikut diungsikan dan saat ini sedang sedang dicarikan tempat yang aman dan layak untuk bayi itu.
"Saat kami menjemput mereka, masyarakat yang akan direlokasi ini sudah dikumpulkan aparat gabungan di Dusun Batu Gede disatu titik untuk diangkut langsung ke zona aman," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, para relawan di posko setempat masih melakukan penjemputan para warga yang masih tinggal di kawasan KRB satu yang ada di Banjar Prangsari Tengah, Desa Duda Utara.
"Sekarang kami akan menjemput 10 orang warga lagi di Desa Duda Utara dan mereka akan kami bawa ke zona yang lebih aman," ujarnya.
Sebelumnya, dari data Posko pengungsi GOR Sweca Pura pada Minggu (24/9) Pukul 22.00 Wita tercatat sebanyak 3.797 jiwa yang mengungsi di posko Sweca Pura yang terbagi atas pengungsi laki-laki sebanyak 1.903 orang, perempuan (1.894), siswa SD (377), siswa SMP (198), siswa SMA (197), lansia (207) dan balita (265).
Sehingga berdasarkan data sementara totang pengunsi yang ada di Kabupaten Klungkung mencapai 15.951 jiwa dari 3.649 kepala keluarga yang kediamannya berada di kawasan rawan bencana (KRB).
"Dengan adanya penambahan pengungsi ini, sudah dipastikan jumlah pengungsi akan bertambah," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017