Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menggelar diskusi buku untuk buku kumpulan puisi karya penyair senior, Frans Nadjira (75).

"Buku kumpulan puisi tunggal itu bertajuk `Peluklah Aku` yang merangkum 53 karya terkini yang dibincangkan dalam program Pustaka Bentara," kata penata acara tersebut Putu Aryastawa di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, Frans Nadjira yang kelahiran Sulawesi Selatan itu merupakan penyair merangkap penulis novel dan pelukis. Sebelumnya, dia juga menerbitkan antologi puisi "Catatan Di Kertas Basah" yang terdiri dari 72 puisi.

Selanjutnya, ia juga menerbitkan dua novel "Keluarga Lara" dan "Jejak-Jejak Mimpi" yang berlatar cerita konflik di Sulawesi Selatan semasa perlawanan Kahar Muzakkar (1952-1953).

Buku "Peluklah Aku" diterbitkan oleh Penerbit "de la macca", Sulawesi. Karya puisi dalam bukunya kali ini juga mengalir sedemikian rupa, sarat dengan metafora khas miliknya, serta menyentuh pembacanya dengan kedalaman pengalaman yang akrab dengan simbol-simbol alam.

Selain itu juga hamparan makna yang menggoda untuk meresapinya lebih jauh serta mengungkapkan dunia pribadi yang soliter, puisi-puisinya juga mengandung pesan sosial dan kepedulian.

Buku kumpulan puisi tersebut akan didiskusikan pada Minggu (24/9) malam dengan dua pembahas yakni I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani (Dosen dan Sastrawan) dan Puji Retno Hardiningtyas, S.S (Peneliti Sastra Balai Bahasa Denpasar).

Keduanya sekaligus akan memberi apresiasi secara menyeluruh perihal capaian susastra Frans Nadjira.

Frans Nadjira menurut Putu Aryastawa mulai menulis puisi dan prosa sejak 1960-an. Belajar melukis di Akademi Seni Lukis Indonesia (ASLI) Makassar (1960).

Ia juga pernah meluncurkan antologi cerpen berjudul "Bercakap-cakap di Bawah Guguran Daun-daun" (Denpasar, 2004), antologi puisi Curriculum Vitae di Taman Budaya (Yogyakarta, 2007), dan antologi cerpen Pohon Kunang-Kunang (2010). (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017