Mangupura (Antara Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa mengakui UPT Puskesmas Kuta Selatan (Kutsel) belum sesuai dengan kebutuhan saat ini.

"Puskesmas tersebut belum maksimal dalam pelayanan 24 jam, karena keterbatasan tenaga. Bahkan untuk jaga 24 jam, petugas bidan di desa itu ditarik oleh induk," katanya di Mangupura, Rabu.

Ia mengemukakan hal itu saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelayanan publik di Kecamatan Kuta Selatan dengan menyasar Desa Pecatu, UPT Puskesmas, dan kantor Kelurahan Benoa.

"Petugas dokter 24 jam juga belum ada di puskesmas itu, karena hanya terdapat dua orang dokter di UPT Puskesmas itu, sehingga diperlukan tambahan dua atau tiga dokter lagi," katanya.

Pihaknya menjelaskan pembuatan puskesmas induk yang baru masih dalam proses dan untuk penambahan tenaga kesehatan. "Ini menjadi pemikiran kami, sehingga pelayanan kesehatan ke depannya tidak lagi terkendala sumber daya manusia. Karena masalah kesehatan, harus ada pihak yang menangani dan siap siaga," ujarnya.

Menurut dia, kedatangannya menyambangi petugas itu dalam upaya menyerap aspirasi dari sisi penyelenggaraan pemerintahan desa, kelurahan, termasuk pelayanan kesehatan.

"Dengan menyambangi dan menyerap aspirasi petugas di pelayanan publik dari tingkat desa dan kelurahan maupun pelayanan kesehatan, sangat penting untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi para abdi negara ini," katanya.

Pihaknya tinggal memantapkan saja. Sistem administrasi dan sistem sinergitas kinerja sumber daya manusia sudah semakin baik. Tinggal dimantapkan dalam penggunaan teknologi untuk membangun sistem lebih baik lagi.

Pejabat asal Pecatu tersebut menerangkan, dari penyerapan aspirasi ada banyak hal yang disampaikan masyarakat, seperti infrastruktur yang diusulkan desa/kelurahan maupun persoalan air bersih, kemacetan, serta usulan rumah sakit.

Suiasa berjanji akan segera melakukan tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang diutarakan masyarakat. "Saya contohkan terkait masalah kemacetan, kami sudah membuat studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) untuk mengatasi permasalah tersebut," ujarnya.

Orang nonor dua di Badung itu, juga melakukan sosialisasi kebijakan yang sudah digulirkan Pemerintah Kabupaten Badung. "Tentu ke depan akan kami kaji, bahas segala aspirasi masyarakat dan menyosialisasikan kebijakan strategis yang sudah kami lakukan," katanya.

Untuk itu, dengan adanya langkah ini masyarakat akan mengetahui kinerja abdi negara, sehingga hak masyarakat untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan pemerintah.

Dalam sidak itu, Wabup Suiasa didampingi Asisten III Cok Raka Darmawan, Staf Ahli Ni Putu Dessy Dharmayanty dan Made Witna, Kabag Organisasi Wayan Wijana, Camat Kuta Selatan Made Widiana, Perbekal Pecatu Made Karyana Yadnya, Kepala UPT Puskesmas Kuta Selatan dr I.G.N Bagus Sasrawan Jaya, serta Lurah Benoa Wayan Solo. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017