Denpasar (Antara Bali) - Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Bali mencatat volume penjaminan kredit hingga Agustus 2017 menembus Rp1,65 triliun dengan penyerapan terbesar oleh kredit usaha rakyat yang disalurkan mencapai Rp1,2 triliun.

Kepala Cabang Jamkrindo Denpasar Sugiyono di Denpasar, Selasa, mengatakan realisasi penjaminan kredit tersebut mencapai 58 persen dari target volume penjaminan mencapai Rp2,8 triliun hingga akhir tahun 2017.

Sugiyono menambahkan bila dibandingkan dengan tahun 2016 maka volume kredit itu mengalami peningkatan sekitar 15 persen dengan realisasi volume kredit tertinggi diserap program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program penjaminan non-KUR serta berasal dari program penjaminan komersial korporat.

Pihaknya mengharapkan agar KUR lebih banyak disalurkan ke sektor produktif di antaranya industri kreatif, pertanian peternakan dan perikanan karena seluruh wilayah di Bali memiliki potensi tersebut.

Apalagi, lanjut dia, cabang Denpasar yang meliputi seluruh wilayah Bali, menduduki peringkat keenam nasional untuk penyerapan KUR.

Selain KUR, pihaknya juga membiayai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai Rp78,1 miliar dari target Rp16,1 miliar dan sisanya dari kredit mikro, kredit modal kerja, investasi dan multiguna.

Sugiyono optimistis realisasi penjaminan kredit dapat mencapai target karena potensi penyaluran KUR dari bank pelaksana masih terbuka lebar karena baru terserap Rp1,2 triliun hingga Agustus 2017 dengan target hingga akhir tahun mencapai Rp2,1 triliun.

"Kami melakukan sosialisasi secara terus-menerus baik kepada bank pelaksana maupun kepada pelaku UMKM untuk lebih mengenal peran dan fungsi Jamkrindo," ucapnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017