Jakarta (Antara Bali) - Tes keperawanan yang ramai diperbincangkan
masyarakat disebut salah kaprah oleh dokter spesialis kandungan Rumah
Sakit Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta, dr. Toto Imam Soeparmono, SPoG,
K. Onk.
"Mana ada tes keperawanan?! Yang benar
adalah memeriksa apakah benar dia perempuan atau bukan, dilihat dari
tanda-tanda genetiknya," kata Toto saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dokter
yang juga anggota TNI Angkatan Darat ini memaparkan, memeriksa kondisi
selaput perawan hanya bagian dari pemeriksaan kesehataan tentang
tanda-tanda kewanitaan pada diri seorang perempuan.
Dalam
pemeriksaan tanda-tanda kewanitaan, lanjut Toto, dokter atau ahli akan
mendeskripsikan hasilnya, di antaranya, keberadaan rahim, keberadaan
alat kelamin keluar, termasuk selaput perawan.
"Secara
umum, sebetulnya tesnya itu adalah tes menentukan apakah dia wanita
atau bukan. Itu yang benar. Bahwa nanti di dalam deskripsi laporannya
disebut tentang kondisi selaput perawannya, itu masuk dalam deskripsi
lengkap," ungkap Toto.
Menurut Toto, dokter
atau ahli akan mendeskripsikan hasil pemeriksaan terhadap tanda-tanda
kewanitaan tersebut kepada pasien secara terperinci.
"Jadi bukan melulu melihat selaput perawan, itu hanya bagian dari tes keseluruhan tersebut," tegasnya.
Toto
menambahkan, pemeriksaan tanda-tanda kewanitaan tersebut kerap
dilakukan, mengingat adanya sebuah penyakit kelainan genetik, di mana
secara fenotip atau tampak luar, seseorang dinyatakan perempuan, namun
secara genetik, ia memiliki alat reproduksi laki-laki.
"Jadi
bukan karena operasi plastik. Memang itu kelainan genetik. Tampaknya
perempuan, tapi dia tidak memiliki kandungan. Nah, ini kan diketahui
melalui tes tadi," ujar Toto.
Tes tersebut,
lanjut Toto, lumrah dilakukan oleh calon prajurit perempuan yang ingin
menjadi tentara, di mana satuannya perlu memastikan bahwa ia adalah
benar-benar seorang perempuan.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017