Singaraja (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Bali, mengimbau masyarakat di wilayah itu mewaspadai cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu kedepan.
"Kondisi ini terjadi karena peralihan musim pada September-Oktober," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Buleleng, Made Subur di Singaraja, Sabtu.
Ia mengatakan, imbauan diutamakan kepada para nelayan untuk waspada terhadap cuaca buruk, termasuk warga yang tinggal di pesisir pantai karena diperkirakan kondisi ini akan berpengaruh pada ketinggian gelombang laut.
"Angin kencang ini terjadi biasanya pada bulan September hingga Oktober karena datangnya musim kemarau yang disertai angin kencang," kata dia.
Dia mengungkapkan, BPBD berusaha melakukan pencegahan terutama daerah rawan yang terdampak angin kencang agar tidak sampai ada korban baik materiil dan korban jiwa.
Bahkan, kata dia, beberapa penyeberangan seperti Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit juga sudah diimbau untuk memperhatikan cuaca saat berlayar.
Peningkatan kewaspadaan ini untuk bisa memperkecil kejadian bencana. Nelayan yang berlayar harus terlebih dahulu, memastikan cuaca.
"Termasuk juga, warga yang tingga di tepi laut agar waspada karena tidak diprediksi angin tiba-tiba bertiup sangat kencang," jelas Subur.
BPBD kini mempersiapkan pemangkasan dahan pohon di sepanjang ruas jalan yang rawan tumbang, terutama ruas jalan Singaraja-Gilimanuk karena banyak dahan pohon disana yang sudah lapuk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kondisi ini terjadi karena peralihan musim pada September-Oktober," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Buleleng, Made Subur di Singaraja, Sabtu.
Ia mengatakan, imbauan diutamakan kepada para nelayan untuk waspada terhadap cuaca buruk, termasuk warga yang tinggal di pesisir pantai karena diperkirakan kondisi ini akan berpengaruh pada ketinggian gelombang laut.
"Angin kencang ini terjadi biasanya pada bulan September hingga Oktober karena datangnya musim kemarau yang disertai angin kencang," kata dia.
Dia mengungkapkan, BPBD berusaha melakukan pencegahan terutama daerah rawan yang terdampak angin kencang agar tidak sampai ada korban baik materiil dan korban jiwa.
Bahkan, kata dia, beberapa penyeberangan seperti Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit juga sudah diimbau untuk memperhatikan cuaca saat berlayar.
Peningkatan kewaspadaan ini untuk bisa memperkecil kejadian bencana. Nelayan yang berlayar harus terlebih dahulu, memastikan cuaca.
"Termasuk juga, warga yang tingga di tepi laut agar waspada karena tidak diprediksi angin tiba-tiba bertiup sangat kencang," jelas Subur.
BPBD kini mempersiapkan pemangkasan dahan pohon di sepanjang ruas jalan yang rawan tumbang, terutama ruas jalan Singaraja-Gilimanuk karena banyak dahan pohon disana yang sudah lapuk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017