Denpasar (Antara Bali) - Massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat (Gema) Bali Pembela Pancasila dengan berpakaian adat masing-masing daerah menggelar parade budaya dengan mengelilingi Monumen Bajra Sandhi Denpasar, Selasa.
"Parade kebangsaan ini perlu dilakukan untuk mendorong generasi muda untuk memperkokoh kecintaan terhadap tanah air dengan cara menyosialisasikan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan menjaga lambang negara dari pelecehan negara lain," kata Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia Cabang Denpasar, Efraim Bomba Reda.
Menurut dia, sebagai salah satu upaya untuk membantu kerja pemerintah dengan mewujudkan program-program pemerintah terkait dengan menjaga keutuhan bangsa, maka perlu melakukan Parade kebangsaan dengan berjalan mengelilingi Monumen Bajra Sandhi mengusung tema "Garda Terdepan Menjaga Pancasila ldeologi Bangsa dan Perekat Kebhinekaan, Warisan Luhur Pendiri Bangsa NKRI"
Dalam kesempatan itu pihaknya juga menyatakan sikap yakni mendukung tegaknya konsensus Nasional Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bheneka Tunggal Ika, Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan, merefleksikan nilai-nilai perjuangan pahlawan nasional dan tokoh-tokoh lokal, menolak pelemahan KPK dalam bentuk apapun dan mendesak KPK dalam menuntaskan kasus korupsi dan menuntut ketegasan pemerintah dalam pelecehan lambang negara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Parade kebangsaan ini perlu dilakukan untuk mendorong generasi muda untuk memperkokoh kecintaan terhadap tanah air dengan cara menyosialisasikan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan menjaga lambang negara dari pelecehan negara lain," kata Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia Cabang Denpasar, Efraim Bomba Reda.
Menurut dia, sebagai salah satu upaya untuk membantu kerja pemerintah dengan mewujudkan program-program pemerintah terkait dengan menjaga keutuhan bangsa, maka perlu melakukan Parade kebangsaan dengan berjalan mengelilingi Monumen Bajra Sandhi mengusung tema "Garda Terdepan Menjaga Pancasila ldeologi Bangsa dan Perekat Kebhinekaan, Warisan Luhur Pendiri Bangsa NKRI"
Dalam kesempatan itu pihaknya juga menyatakan sikap yakni mendukung tegaknya konsensus Nasional Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bheneka Tunggal Ika, Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan, merefleksikan nilai-nilai perjuangan pahlawan nasional dan tokoh-tokoh lokal, menolak pelemahan KPK dalam bentuk apapun dan mendesak KPK dalam menuntaskan kasus korupsi dan menuntut ketegasan pemerintah dalam pelecehan lambang negara. (*)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017