Singaraja (Antara Bali) - Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana, mengaku siap mewujudkan aksesibilitas di daerahnya untuk pengembangan sektor perekonomian dalam periode kedua dari kepemimpinannya setelah dilantik kembali.
"Saya siap melanjutkan tugas bersama wakil saya I Nyoman Sutjidra selama kurun waktu lima tahun kedepan, mulai 2017 sampai 2022," kata Agus di Singaraja, Minggu.
Ia menjelaskan pihaknya bersama Wabup Sutjidra akan bekerja cepat pada aksesibilitas (kemudahan akses) di daerahnya yang menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara untuk pengembangan sektor perekonomian lebih cepat.
Hal tersebut disebabkan Bupati yang akrab disapa PAS ini ingin mengembangkan sektor jasa, investasi dan pertanian, sehingga Pemkab Buleleng dibawah kepemimpinannya akan mengambil langkah-langkah cepat untuk mewujudkan aksesibilitas dari Bali Selatan ke Bali Utara.
"Harapan ke depan dengan adanya aksesibilitas dari Bali Selatan ke Bali Utara, pertumbuhan ekonomi melalui sektor jasa dan investasi akan semakin cepat," kata dia.
Pihaknya pun akan mohon ke Pemerintah Pusat agar aksesibilitas di Buleleng lebih dibuka untuk mengembangkan perekonomian. "Itu gambaran makronya," jelasnya.
Untuk masalah kemiskinan, hal ini disebabkan jumlah penduduk Buleleng paling banyak di Bali, bahkan sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Bali.
Sebagai gambaran, ada salah satu daerah yang hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak 250 ribu, Buleleng sudah 900 ribu. Buleleng juga memiliki kondisi geografis yang paling luas di Bali.
Oleh karena itu, kondisi di Buleleng tidak bisa disamakan dengan Kabupaten lain dalam hal jumlah. "Yang penting, secara kualitas kita terus berupaya terus meningkatkan di beberapa sektor, utamanya sektor kesehatan, pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi di Buleleng," ujar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya siap melanjutkan tugas bersama wakil saya I Nyoman Sutjidra selama kurun waktu lima tahun kedepan, mulai 2017 sampai 2022," kata Agus di Singaraja, Minggu.
Ia menjelaskan pihaknya bersama Wabup Sutjidra akan bekerja cepat pada aksesibilitas (kemudahan akses) di daerahnya yang menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara untuk pengembangan sektor perekonomian lebih cepat.
Hal tersebut disebabkan Bupati yang akrab disapa PAS ini ingin mengembangkan sektor jasa, investasi dan pertanian, sehingga Pemkab Buleleng dibawah kepemimpinannya akan mengambil langkah-langkah cepat untuk mewujudkan aksesibilitas dari Bali Selatan ke Bali Utara.
"Harapan ke depan dengan adanya aksesibilitas dari Bali Selatan ke Bali Utara, pertumbuhan ekonomi melalui sektor jasa dan investasi akan semakin cepat," kata dia.
Pihaknya pun akan mohon ke Pemerintah Pusat agar aksesibilitas di Buleleng lebih dibuka untuk mengembangkan perekonomian. "Itu gambaran makronya," jelasnya.
Untuk masalah kemiskinan, hal ini disebabkan jumlah penduduk Buleleng paling banyak di Bali, bahkan sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Bali.
Sebagai gambaran, ada salah satu daerah yang hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak 250 ribu, Buleleng sudah 900 ribu. Buleleng juga memiliki kondisi geografis yang paling luas di Bali.
Oleh karena itu, kondisi di Buleleng tidak bisa disamakan dengan Kabupaten lain dalam hal jumlah. "Yang penting, secara kualitas kita terus berupaya terus meningkatkan di beberapa sektor, utamanya sektor kesehatan, pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi di Buleleng," ujar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017