Singaraja (Antara Bali) - Warga Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali merayakan penampahan Pagerwesi atau sehari sebelum perayaan Hari Suci Pagerwesi yang jatuh pada Rabu (23/8).

"Penampahan biasanya dilaksanakan dengan memotong hewan untuk persembahan," kata Made Pasek Adnyana, salah satu warga Singaraja, Selasa.

Ia mengatakan Pagerwesi jatuh setiap Rabu Kliwon wuku Sinta merupakan hari suci yang dirayakan untuk memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa dengan manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru (Tuhan sebagai guru alam semesta).

Pasek mengatakan perayaan Pagerwesi serasa lebih spesial di Bali bagian utara. Terlebih tradisi merayakan Pagerwesi dengan meriah sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu.

Bukan hanya itu saja, kalangan masyarakat segala lapisan merayakan Pagerwesi lebih meriah dari hari besar lain seperti Galungan, Kuningan dan Nyepi.

Made Putra, salah satu warga lain, mengatakan pada hari penampahan, para lelaki menyiapkan segala jenis kebutuhan persembahan sedangankan para wanita merangkai (tanding) persembahan berupa banten.

"Biasanya persiapan sampai malam hari karena memang selain mempersiapkan banten, juga untuk kebutuhan makan untuk besok," tutur dia. (WDY)

Pewarta: Pewarta : IMB Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017