Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan asing dan warga masyarakat tertarik mengunjungi pameran bunga yang bertema "Discovery Kemerdekaan Flower Festival" di Pantai Kuta, Bali, selama dua pada Rabu-Kamis (16/8-17/8).
General Manager PT Bali Unicorn yang sekaligus ketua panitia kegiatan tersebut I Wayan Puspa Negara di Kuta, Rabu malam, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberi hiburan kepada wisatawan yang kebetulan berlibur di Pulau Dewata dan warga masyarakat.
Selain itu, kata dia, kegiatan festival bunga kali ini sekaligus menyambut HUT ke-72 Kemerdekaan RI yang diikuti sekitar 67 peserta orang petani dari Kabupaten Badung. Mereka lebih menonjolkan bunga gumitir, karena bunga ini yang paling banyak ditanam petani setempat.
"Kegunaan bunga gumitir ini cukup banyak, baik untuk memenuhi keperluan ritual keagamaan di Bali, juga bisa digunakan untuk kalung bunga bagi wisatawan yang mengunjungi Pulau Dewata yang disambut oleh agen travel," ujarnya.
Menurut Puspa Negara, kegunaan bunga ini cukup banyak khususnya di Bali, di samping juga untuk menanamnya cukup muda dengan rentang waktu sekitar tiga bulan sudah berbunga.
"Bunga-bunga yang dipamerkan kali ini kebanyakan hasil dari petani yang ada di Desa Pelaga, Petang dan Belok Sidan. Jadi dengan pameran tersebut juga mendorong para petani yang menekuni tananam bunga akan bisa meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan tersebut," ujar mantan anggota DPRD Badung.
Ia mengatakan dengan diselenggarakan pameran tersebut sebagai upaya mendorong agar petani bunga bergairah dan diharapkan mampu meningkatkan ekonominya.
"Dengan pameran ini juga memberi kesempatan kepada para petani berani menampilkan hasil tanamannya untuk masuk mal maupun hotel. Dan kami yakin peluang kebutuhan akan bunga gumitir ini akan terus meningkat, terlebih imbauan dari Pemerintah Kabupaten Badung agar hotel serta restoran menggunakan bunga yang dihasilkan petani setempat," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mendorong kepada warga masyarakat Badung agar menaman bunga, terlebih bunga gumitir. Kelebihan bunga tersebut yakni mudah ditanam dan pemeliharaannya, begitu juga hasilnya cukup memberikan nilai ekonomi yang lebih baik.
"Kami harapkan warga untuk menanam bunga dalam memenuhi kebutuhan untuk membuat sesaji maupun dijual untuk keperluan hotel-hotel dan restoran di wilayah Badung," katanya.
Ia mengatakan menanam bunga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik kepentingan ritual keagamaan, maupun memenuhi kebutuhan hotel yang dijadikan hiasan meja.
"Ini peluang besar bagi para petani bunga, karena akan dapat mengangkat derajat ekonomi yang selama ini dianggap sebagai petani adalah pekerjaan kotor, dan pada garis kemiskinan. Namun dengan adanya kebutuhan hotel dan restoran, ke depannya petani akan lebih bergairah sebagai petani penanam bunga gumitir," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
General Manager PT Bali Unicorn yang sekaligus ketua panitia kegiatan tersebut I Wayan Puspa Negara di Kuta, Rabu malam, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberi hiburan kepada wisatawan yang kebetulan berlibur di Pulau Dewata dan warga masyarakat.
Selain itu, kata dia, kegiatan festival bunga kali ini sekaligus menyambut HUT ke-72 Kemerdekaan RI yang diikuti sekitar 67 peserta orang petani dari Kabupaten Badung. Mereka lebih menonjolkan bunga gumitir, karena bunga ini yang paling banyak ditanam petani setempat.
"Kegunaan bunga gumitir ini cukup banyak, baik untuk memenuhi keperluan ritual keagamaan di Bali, juga bisa digunakan untuk kalung bunga bagi wisatawan yang mengunjungi Pulau Dewata yang disambut oleh agen travel," ujarnya.
Menurut Puspa Negara, kegunaan bunga ini cukup banyak khususnya di Bali, di samping juga untuk menanamnya cukup muda dengan rentang waktu sekitar tiga bulan sudah berbunga.
"Bunga-bunga yang dipamerkan kali ini kebanyakan hasil dari petani yang ada di Desa Pelaga, Petang dan Belok Sidan. Jadi dengan pameran tersebut juga mendorong para petani yang menekuni tananam bunga akan bisa meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan tersebut," ujar mantan anggota DPRD Badung.
Ia mengatakan dengan diselenggarakan pameran tersebut sebagai upaya mendorong agar petani bunga bergairah dan diharapkan mampu meningkatkan ekonominya.
"Dengan pameran ini juga memberi kesempatan kepada para petani berani menampilkan hasil tanamannya untuk masuk mal maupun hotel. Dan kami yakin peluang kebutuhan akan bunga gumitir ini akan terus meningkat, terlebih imbauan dari Pemerintah Kabupaten Badung agar hotel serta restoran menggunakan bunga yang dihasilkan petani setempat," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mendorong kepada warga masyarakat Badung agar menaman bunga, terlebih bunga gumitir. Kelebihan bunga tersebut yakni mudah ditanam dan pemeliharaannya, begitu juga hasilnya cukup memberikan nilai ekonomi yang lebih baik.
"Kami harapkan warga untuk menanam bunga dalam memenuhi kebutuhan untuk membuat sesaji maupun dijual untuk keperluan hotel-hotel dan restoran di wilayah Badung," katanya.
Ia mengatakan menanam bunga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik kepentingan ritual keagamaan, maupun memenuhi kebutuhan hotel yang dijadikan hiasan meja.
"Ini peluang besar bagi para petani bunga, karena akan dapat mengangkat derajat ekonomi yang selama ini dianggap sebagai petani adalah pekerjaan kotor, dan pada garis kemiskinan. Namun dengan adanya kebutuhan hotel dan restoran, ke depannya petani akan lebih bergairah sebagai petani penanam bunga gumitir," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017