Semarapura (Antara Bali) - Sebanyak 217 anak-anak dan remaja dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali ikut ambil bagian dalam "Pawita Art Festival", sebagai salah satu kegiatan dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan RI.

"Lomba tari untuk anak-anak dan remaja itu digelar Sekaa Teruna Pancaka Widya Taruna (Pawita) Banjar Palak, Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar, kata Ketua panitia kegiatan tersebut I Wayan Gede Aditya Pratita, Minggu.

Kegiatan seni dan budaya tersebut dibalut dalam kemasan "Pawita Art Festival" berlangsung selama tiga hari, 11-13 Agustus 2017.

Kegiatan tersebut merupakan pengembangan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya berupa lari karung, makan kerupuk, tarik tambang, hingga panjat pinang.

I Wayan Gede Aditya Pratita mengharapkan, kegiatan lomba tari tersebut mampu mendorong generasi muda untuk melestarikan seni tradisi Bali di era globalisasi.

Selain itu meneruskan tradisi berkesenian yang berkelanjutan yang selama ini dilakoni masyarakat Banjar Palak. "Kami beberapa kali mengikuti kegiatan seni berskala besar di tingkat nasional dan internasional," ujarnya.

Bukti dari pelestarian tradisi berkesenian, salah satunya adalah Banjar Palak memiliki tiga generasi penabuh yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa dengan sekaa masing-masing.

Kategori lomba meliputi lomba bapang barong dan makendang tunggal, lomba tari condong, lomba tari baris tunggal, lomba tari truna jaya, dan lomba tari jauk keras.

Lomba tersebut memperebutkan piala bergilir Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata. Sebelum peserta mulai berlomba, disuguhkan tarian barong oleh penari cilik Putu Dika.

Wakil Bupati Gianyar, I Made Mahayastra yang membuka kegiatan tersebut memberikan apresiasi terhadap gagasan dan pelaksanaan lomba tari untuk anak-anak dan remaja yang dilaksanakan Pawita Banjar Palak, Desa Sukawati.

"Pawita Art Festival" yang baru pertama kali digelar mengusung tema "Satu Rasa Merajut Kebersamaan Melestarikan Seni Tradisi Bali" diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.

Pesertanya tidak hanya dari Kabupaten Gianyar yang selama ini dikenal sebagai daerah "gudang seni" di Pulau Dewata juga berasal dari desa-desa lainnya di Bali.

Bahkan panitia sempat menolak pendaftara beberapa calon peserta karena sudah melebihi jumlah yang ditentukan.

Wakil Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra mengatakan salut atas inisiatif masyarakat Banjar Palak khususnya kaum muda dalam melestarikan kesenian.

"Gianyar dikenal sebagai jantungnya seni dan budaya Bali, dan jantungnya seni dan budaya Gianyar ada di Sukawati, jadi ketika panitia datang ke kami meminta restu penyelenggaraan kegiatan ini, kami langsung merespon," ujar Wabup Agus Mahayastra.

Ia mengharapkan agar kegiatan dapat digelar berkesinambungan dan berlanjut tahun-tahun berikutnya  (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017