Gianyar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menghadiri ritual "Nyekah" massal yang dilaksanakan warga Desa Pakraman (desa adat) Bukit Batu, Kabupaten Gianyar, sekaligus memberikan dukungan moral kepada warga setempat.

"Upacara agama yang dilaksanakan secara massal sangat positif manfaatnya, mengingat diselenggarakan secara gotong royong oleh warga dan biaya yang dikeluarkan pastinya akan lebih murah, namun tidak mengurangi nilai dan maknanya," kata Wagub Sudikerta saat menghadiri ritual tersebut, di Gianyar, Sabtu.

Dia menambahkan, pelaksanaan Nyekah yang merupakan rangkaian ritual bagi arwah leluhur setelah Ngaben, menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali sebagai bentuk bakti, penghormatan dan membayar utang sebagai anak.

"Dengan menyelenggarakan yadnya (persembahan) secara bergotong royong, maka hal itu jauh lebih baik daripada satu upacara dilaksanakan sendiri-sendiri dan secara besar-besaran namun diakhir upacara meninggalkan utang," ujar Sudikerta.

Upacara yang dilaksanakan secara bergotong royong, lanjut dia, justru akan semakin mempererat persaudaraan dan sekaligus memperkecil biaya yang dikeluarkan secara pribadi, lantaran pelaksanaan upacara di Bali tidak akan pernah surut, melainkan berjalan secara berkesinambungan.

"Saya mengapresiasi atas kebersamaan warga Desa Bukit Batu yang terdiri dari 22 pasemetonan (persaudaraan) ini mau bergotong royong melaksanakan upacara Nyekah massal," ucapnya.

Sementara itu, Bendesa (Ketua) Adat Bukit Batu I Ketut Linggih menyambut gembira kehadiran Wakil Gubernur Bali dalam rangkaian upacara yang digelar mulai 3 Agustus 2017 itu.

Sabtu (12/8) ini, warga setempat melaksanakan ritual "Ngangget Don Bingin" dan selanjutnya akan dilakukan upacara "Ngajum" serta pada 17 Agustus 2017 akan dilaksanakan ritual "Meajar-ajar" ke Pura Goa Lawah, Pura Dalem Puri dan Pura Besakih.***4***



(T.KR-LHS/B/I006/I006) 12-08-2017 21:45:20

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017