Mangupura (Antara Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mewujudkan pendidikan berkarakter sebagai upaya membentuk kepribadian anak agar lebih berperan aktif dalam kelas.
"Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak," kata Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Machendra Setya Atmaja usai meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Tuban, Kabupaten Badung, Kamis.
Ia mengharapkan,para guru mengubah pola pikir (mindset) yang selama ini hanya menjejali murid dengan pelajaran ataupun tatap muka di kelas. Namun, siswa ikut berperan aktif di kelas.
"Peran guru harus lebih kreatif mengajar di kelas, diluar kelas dan juga masyarakat sehingga dapat terwujud jargon Presiden Joko Widodo yakni revolusi mental," ujarnya.
Machendra Setya mengatakan, muatan pendidikan karakter di sekolah harus mencapai 70 persen dibandingkan pelajaran biasa. Untuk itu, ada nilai-nilai yang harus ditanamkan seperti nilai relegi, nilai integritas, nilai nasionalis, nilai gotong-royong dan nilai kemandirian.
"Para guru agar mengarahkan murid untuk memiliki nilai-nilai penguat karakter sebagai modal mewujudkan generasi yang berkepribadian dan mewujudkan generasi emas 2045," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung, Widya Astika disela-sela kunjungan Staf Khusus Mendikbud mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung sangat mendukung pelaksanaan program penguatan Pendidikan karakter.
"Pendidikan karakter di Kabupaten Badung sudah dilaksanakan seperti pemberian materi budi pekerti," katanya.
Namun, perlu dilakukan upaya terobosan agar pendidikan karakter ini bisa dilaksanakan secara konsisten oleh sekolah di Badung dengan mindset dan paradigma baru dari pengajar, sehingga dapat memberikan dampak yang nyata.
Dalam kesempatan itu pula dibagikan buku cerita tentang budi pekerti kepada masing-masin ketua kelas. Dalam acara itu, turut dihadiri Kepala Sekolah SDN 4 Tuban Ni Made Sarjani, Kepala SMPN 1 Kuta I Gusti Agung Rai Sutanaya serta pengawas sekolah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak," kata Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Machendra Setya Atmaja usai meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Tuban, Kabupaten Badung, Kamis.
Ia mengharapkan,para guru mengubah pola pikir (mindset) yang selama ini hanya menjejali murid dengan pelajaran ataupun tatap muka di kelas. Namun, siswa ikut berperan aktif di kelas.
"Peran guru harus lebih kreatif mengajar di kelas, diluar kelas dan juga masyarakat sehingga dapat terwujud jargon Presiden Joko Widodo yakni revolusi mental," ujarnya.
Machendra Setya mengatakan, muatan pendidikan karakter di sekolah harus mencapai 70 persen dibandingkan pelajaran biasa. Untuk itu, ada nilai-nilai yang harus ditanamkan seperti nilai relegi, nilai integritas, nilai nasionalis, nilai gotong-royong dan nilai kemandirian.
"Para guru agar mengarahkan murid untuk memiliki nilai-nilai penguat karakter sebagai modal mewujudkan generasi yang berkepribadian dan mewujudkan generasi emas 2045," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung, Widya Astika disela-sela kunjungan Staf Khusus Mendikbud mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung sangat mendukung pelaksanaan program penguatan Pendidikan karakter.
"Pendidikan karakter di Kabupaten Badung sudah dilaksanakan seperti pemberian materi budi pekerti," katanya.
Namun, perlu dilakukan upaya terobosan agar pendidikan karakter ini bisa dilaksanakan secara konsisten oleh sekolah di Badung dengan mindset dan paradigma baru dari pengajar, sehingga dapat memberikan dampak yang nyata.
Dalam kesempatan itu pula dibagikan buku cerita tentang budi pekerti kepada masing-masin ketua kelas. Dalam acara itu, turut dihadiri Kepala Sekolah SDN 4 Tuban Ni Made Sarjani, Kepala SMPN 1 Kuta I Gusti Agung Rai Sutanaya serta pengawas sekolah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017