Mangupura (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta menggelontorkan bantuan dana hibah RP933 juta untuk kegiatan ritual "nyekah" massal dan pembangunan Pura Desa Adat Getasan, Kecamatan Petang, Rabu.
"Pemberian bantuan ini sebagai wujud kepedulian Pemkab Badung yang ingin meringankan beban masyarakat, sehingga masyarakat tidak lagi mengeluarkan uang urunan dalam kegiatan adat dan yadnya," ujar Giri Prasta.
Dalam penyerahan bantuan hibah itu, Giri Prasta mengharapkan kegiatan ritual di desa adat setempat dapat terselenggara dengan optimal dan mampu berjalan sesuai harapan bersama.
Ia mengakui waktu masyarakat Hindu di Bali banyak habis untuk kegiatan adat dan uang yang dimiliki juga banyak habis untuk kegiatan "yadnya". Oleh karena itu, kami dari pemerintah hadir untuk meringankan beban masyarakat itu.
"Saya hanya mengimbau agar dalam kegiatan adat dan agama masyarakat selalu kompak dan bersatu. Upacara yadnya harus dilaksanakan berdasarkan sastra yang ada," ujarnya.
Sementara Bendesa Adat Getasan, I Ketut Umum Irjaya mengatakan, kegiatan ritual "nyekah" massal di Desa Getasan diikuti 40 sekah dan 48 orang metatah.
"Mengenai biaya yang digunakan untuk upacara nyekah ini adalah bantuan hibah Bupati Badung yang nilainya sebesar Rp88 juta dan dari dana APBDes Rp180 juta. Sehingga, total dana yang terkumpul mencapai Rp468 juta.
Selain hibah untuk nyekah, Desa Getasan juga mendapat dana hibah untuk perbaikan tembok Pura Desa Getasan dan balai kulkul sebesar Rp645 juta.
"Sehingga total dana hibah Bupati Badung yang digunakan upacara nyekah dan pembangunan untuk di Desa Getasan sebesar Rp 933 juta," kata Irjaya.
Sebelumnya, di tempat terpisah Bupati Giri Prasta didampingi Anggota DPRD Badung I Nyoman Suka juga menghadiri Nyekah Kurung di Desa Adat Samuan, Desa Carangsari, Petang.
"Rangkaian upacara Nyekah ini sendiri diikuti 35 sekah dengan 67 orang "metatah" (potong gigi) dan 64 orang mepetik.
Pada kesempatan itu Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan upakara sebesar Rp400 juta dan bantuan pembangunan sebesar Rp600 juta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pemberian bantuan ini sebagai wujud kepedulian Pemkab Badung yang ingin meringankan beban masyarakat, sehingga masyarakat tidak lagi mengeluarkan uang urunan dalam kegiatan adat dan yadnya," ujar Giri Prasta.
Dalam penyerahan bantuan hibah itu, Giri Prasta mengharapkan kegiatan ritual di desa adat setempat dapat terselenggara dengan optimal dan mampu berjalan sesuai harapan bersama.
Ia mengakui waktu masyarakat Hindu di Bali banyak habis untuk kegiatan adat dan uang yang dimiliki juga banyak habis untuk kegiatan "yadnya". Oleh karena itu, kami dari pemerintah hadir untuk meringankan beban masyarakat itu.
"Saya hanya mengimbau agar dalam kegiatan adat dan agama masyarakat selalu kompak dan bersatu. Upacara yadnya harus dilaksanakan berdasarkan sastra yang ada," ujarnya.
Sementara Bendesa Adat Getasan, I Ketut Umum Irjaya mengatakan, kegiatan ritual "nyekah" massal di Desa Getasan diikuti 40 sekah dan 48 orang metatah.
"Mengenai biaya yang digunakan untuk upacara nyekah ini adalah bantuan hibah Bupati Badung yang nilainya sebesar Rp88 juta dan dari dana APBDes Rp180 juta. Sehingga, total dana yang terkumpul mencapai Rp468 juta.
Selain hibah untuk nyekah, Desa Getasan juga mendapat dana hibah untuk perbaikan tembok Pura Desa Getasan dan balai kulkul sebesar Rp645 juta.
"Sehingga total dana hibah Bupati Badung yang digunakan upacara nyekah dan pembangunan untuk di Desa Getasan sebesar Rp 933 juta," kata Irjaya.
Sebelumnya, di tempat terpisah Bupati Giri Prasta didampingi Anggota DPRD Badung I Nyoman Suka juga menghadiri Nyekah Kurung di Desa Adat Samuan, Desa Carangsari, Petang.
"Rangkaian upacara Nyekah ini sendiri diikuti 35 sekah dengan 67 orang "metatah" (potong gigi) dan 64 orang mepetik.
Pada kesempatan itu Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan upakara sebesar Rp400 juta dan bantuan pembangunan sebesar Rp600 juta. (WDY)
Editor : I Made Surya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017