Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardana mengatakan di Kota Denpasar masih membutuhkan pembangunan dan penataan infrastruktur berkelanjutan guna mendukung sebagai Ibu Kota Provinsi Bali.
"Selama saya melakukan reses di Kota Denpasar dan bertemu dengan konstituen, banyak masukan dan saran dari warga dalam pembangunan infrastruktur, salah satunya penataan saluran got," kata Adhi Ardana di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan infrastruktur yang perlu dibangun tidak hanya jalan sebagai akses roda perekonomian, tetapi juga pembangunan dan penataan keberadaan sungai dan selokan dalam mengantisipasi banjir di musim hujan.
"Pertemuan dengan warga Padangsambian Kaja contohnya. Saya menyerap aspirasi dari masyarakat agar pemerintah menata keberadaan selokan atau got. Hal ini sebagai antisipasi luapan air pada musim hujan," ujar politikus PDIP.
Menurut anggota Komisi II DPRD Bali, keberadaan selokan dan sungai yang melintasi Kota Denpasar perlu menataan secara khusus dan menjadi perhatian pemerintah, sebab daya tampung saat musim hujan hanya pada got dan sungai.
"Kejadian meluap air got atau sungai, salah satu penyebabnya adalah kurang tertatanya selokan atau got dan sungai tersebut. Kalau dulu air bisa ditampung oleh keberadaan sawah, namun dengan semakin besarnya alih fungsi lahan menjadi perumahan penduduk, maka air tersebut semua larinya ke got atau sungai," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, melalui reses dan penyerapan aspirasi tersebut bertujuan mendapatkan masukan dari warga masyarakat, sehingga penataan Kota Denpasar akan lebih baik.
"Saya berharap kepada warga masyarakat tidak sungkan-sungkan menyampaikan permasalahan lingkungannya kepada anggota Dewan maupun kepada pemerintah setempat. Karena dengan aspirasi dan pengaduan itu akan menjadi pemetaan lebih lanjut dari pemerintah mengenai pembangunan infrastruktur," ujarnya.
Selain itu juga, kata Adhi Ardana, sejumlah warga masyarakat menyampaikan pembangunan jalan gang dan jalan desa agar terus ditingkatkan. Sebab banyak juga gang dan jalan desa di Denpasar kondisinya masih rusak.
"Keberadaan pemerintah desa juga harus peduli dengan lingkungannya. Karena merekalah yang lebih tahu kondisi masyarakatnya. Jangan sampai masyarakat sudah membayar pajak, tetapi lingkungannya tetap kumuh dan jalan lingkungannya rusak. Ini yang perlu diketahui oleh desa tersebut. Sebab dana desa untuk pembangunan cukup besar digulirkan oleh pemerintah," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Selama saya melakukan reses di Kota Denpasar dan bertemu dengan konstituen, banyak masukan dan saran dari warga dalam pembangunan infrastruktur, salah satunya penataan saluran got," kata Adhi Ardana di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan infrastruktur yang perlu dibangun tidak hanya jalan sebagai akses roda perekonomian, tetapi juga pembangunan dan penataan keberadaan sungai dan selokan dalam mengantisipasi banjir di musim hujan.
"Pertemuan dengan warga Padangsambian Kaja contohnya. Saya menyerap aspirasi dari masyarakat agar pemerintah menata keberadaan selokan atau got. Hal ini sebagai antisipasi luapan air pada musim hujan," ujar politikus PDIP.
Menurut anggota Komisi II DPRD Bali, keberadaan selokan dan sungai yang melintasi Kota Denpasar perlu menataan secara khusus dan menjadi perhatian pemerintah, sebab daya tampung saat musim hujan hanya pada got dan sungai.
"Kejadian meluap air got atau sungai, salah satu penyebabnya adalah kurang tertatanya selokan atau got dan sungai tersebut. Kalau dulu air bisa ditampung oleh keberadaan sawah, namun dengan semakin besarnya alih fungsi lahan menjadi perumahan penduduk, maka air tersebut semua larinya ke got atau sungai," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, melalui reses dan penyerapan aspirasi tersebut bertujuan mendapatkan masukan dari warga masyarakat, sehingga penataan Kota Denpasar akan lebih baik.
"Saya berharap kepada warga masyarakat tidak sungkan-sungkan menyampaikan permasalahan lingkungannya kepada anggota Dewan maupun kepada pemerintah setempat. Karena dengan aspirasi dan pengaduan itu akan menjadi pemetaan lebih lanjut dari pemerintah mengenai pembangunan infrastruktur," ujarnya.
Selain itu juga, kata Adhi Ardana, sejumlah warga masyarakat menyampaikan pembangunan jalan gang dan jalan desa agar terus ditingkatkan. Sebab banyak juga gang dan jalan desa di Denpasar kondisinya masih rusak.
"Keberadaan pemerintah desa juga harus peduli dengan lingkungannya. Karena merekalah yang lebih tahu kondisi masyarakatnya. Jangan sampai masyarakat sudah membayar pajak, tetapi lingkungannya tetap kumuh dan jalan lingkungannya rusak. Ini yang perlu diketahui oleh desa tersebut. Sebab dana desa untuk pembangunan cukup besar digulirkan oleh pemerintah," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017