Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendengarkan pemaparan dari enam finalis pejabat eselon III dan IV pemerintah provinsi setempat yang karya tulisnya masuk tiga besar terbaik untuk setiap tingkatan.
"Saya mengapresiasi keenam karya tulis yang berbasis teknologi informasi tersebut yang sangat sempurna, sangat bermanfaat dan bisa segera diaplikasikan guna mendukung roda pemerintahan di lingkungan Pemprov Bali," kata Pastika usai mendengar pemaparan finalis karya tulis tersebut di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, teknologi saat ini merupakan tren dunia. "Kalau kita ingin maju, ya harus dikejar, apalagi dengan teknologi banyak penghematan yang bisa dilakukan baik segi tenaga maupun biaya," ujarnya.
Pastika juga memerintahkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali segera membuat surat edaran kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Bali untuk mengunduh aplikasi dalam karya tulis tersebut yang sudah bisa dimanfaatkan seperti aplikasi Gatra Mandara.
Sementara untuk aplikasi yang masih dalam bentuk rancangan, Pastika memerintahkan untuk segera disempurnakan dan segera direalisasikan dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya.
"Saya rasa semua yang menyusun karya tulis ini pasti sudah terbayang rancangan aplikasinya, jadi segera sempurnakan dan realisasikan untuk mendukung pekerjaan kita. Karena saya melihat ini semua bisa diaplikasikan, bukan sekedar teori di awang-awang," ujarnya.
Terkait penilaian, Pastika pun menyatakan keenam karya tersebut merupakan karya terbaik dan sepatutnya menjadi nomor 1 karena disesuaikan dengan pekerjaan masing-masing.
"Kalau bisa semua nomor satu, coba bagaimana kita membandingkan kelebihannya, karena `kan sesuai bidang masing-masing. Sekarang ya kita hanya bisa lihat dari penerapannya ke depan, bisa apa tidak melaksanakan," ucapnya sembari menyerahkan penilaian selanjutnya kepada tim penilai.
Diklat
Salah satu finalis pada level eselon III yang karyanya terpilih masuk tiga besar dan berkesempatan dipaparkan di hadapan orang nomor satu di Bali itu, yakni I Ketut Sukra Negara yang bertugas di Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali dengan karyanya berjudul "E-Learning Mewujudkan PNS yang Smart Menuju Bali Mandara".
Sukra Negara menggagas satu sistem Diklat Jarak jauh (DJJ) berbasis teknologi informasi yang bisa diakses melalui "smartphone" maupun secara "online" oleh para pesertanya tanpa harus hadir di ruang diklat.
"Dengan demikian, bisa sangat menghemat waktu dan biaya, serta yang terpenting para peserta bisa melaksanakan diklat tanpa harus meninggalkan pekerjaannya," ujarnya.
Sistem tersebut digagas dengan melihat kondisi jumlah ASN saat ini yang mencapai 14 ribu orang hanya untuk lingkungan Pemprov Bali belum termasuk Pemkab/Pemkot se-Bali, yang tentunya tidak akan bisa memberikan peluang bagi setiap pegawai untuk mendapatkan diklat secara optimal.
Hal lainnya yang menjadi kendala yakni terbatasnya anggaran, sarana dan prasarana yang belum memadai, tingginya beban kerja Widyaiswara dan lain sebagainya.
Aplikasi
Sementara itu, salah satu finalis dari level pejabat eselon IV yang karyanya juga berhasil terpilih masuk 3 besar, yakni I Ketut Yadnya Winarta yang bertugas di Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali dengan karyanya berjudul "Aplikasi Gatra Mandara, Publikasi Cepat Ciptakan PNS Yang Smart".
Yadnya Winarta merancang satu aplikasi berbasis "online" yang kebetulan saat ini sudah berjalan dan bisa diakses secara langsung oleh setiap orang yang ingin mendapat informasi tentang pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Bali dengan cara mengunduh aplikasi dan memasang di masing-masing smart phone yang dimiliki.
Ia mengklaim, aplikasi ini memuat berita yang faktual, berimbang, dan mudah diakses. Tak hanya itu, bagi jajaran PNS di lingkungan Pemprov Bali, dengan mengunduh dan membaca setiap berita yang dipublikasikan maka akan bisa mengetahui setiap kebijakan baru yang diterapkan pimpinan dan atau bisa mengetahui ke mana arah program pembangunan yang dilaksanakan.
Selain itu, informasinya sangat cepat karena berita sudah bisa diakses dengan selang beberapa waktu dari kegiatan tersebut berlangsung. Hal ini jauh lebih cepat daripada menunggu untuk membaca koran yang terbit keesokan harinya.
"Dengan begitu, setiap OPD pun bisa mendapat informasi yang cepat, dan bisa langsung melaksanakan kebijakan yang diberikan pimpinan," ujar Yadnya.
Finalis lain yang karyanya masuk 3 besar, yakni untuk pejabat eselon III masing-masing I Gusti Ngurah Putra Wiradnyana dengan karyanya berjudul "Sistem Pembinaan dan Pengawasan Melalui Data Terpadu (Si Pembawa Madu)" dan Gede Pramana dengan karya "Sistem Informasi Terpadu Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan".
Sedangkan finalis untuk pejabat eselon IV, yakni Bambang Satriawan dengan karya Digitalisasi Standar Satuan Harga Untuk Optimalisasi Penyebarluasan Informasi dan Perubahan Pola Kerja dan I Made Agus Asta Panca dengan karyanya berjudul E-Kinerja Solusi Peningkatan Kinerja ASN. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya mengapresiasi keenam karya tulis yang berbasis teknologi informasi tersebut yang sangat sempurna, sangat bermanfaat dan bisa segera diaplikasikan guna mendukung roda pemerintahan di lingkungan Pemprov Bali," kata Pastika usai mendengar pemaparan finalis karya tulis tersebut di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, teknologi saat ini merupakan tren dunia. "Kalau kita ingin maju, ya harus dikejar, apalagi dengan teknologi banyak penghematan yang bisa dilakukan baik segi tenaga maupun biaya," ujarnya.
Pastika juga memerintahkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali segera membuat surat edaran kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Bali untuk mengunduh aplikasi dalam karya tulis tersebut yang sudah bisa dimanfaatkan seperti aplikasi Gatra Mandara.
Sementara untuk aplikasi yang masih dalam bentuk rancangan, Pastika memerintahkan untuk segera disempurnakan dan segera direalisasikan dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya.
"Saya rasa semua yang menyusun karya tulis ini pasti sudah terbayang rancangan aplikasinya, jadi segera sempurnakan dan realisasikan untuk mendukung pekerjaan kita. Karena saya melihat ini semua bisa diaplikasikan, bukan sekedar teori di awang-awang," ujarnya.
Terkait penilaian, Pastika pun menyatakan keenam karya tersebut merupakan karya terbaik dan sepatutnya menjadi nomor 1 karena disesuaikan dengan pekerjaan masing-masing.
"Kalau bisa semua nomor satu, coba bagaimana kita membandingkan kelebihannya, karena `kan sesuai bidang masing-masing. Sekarang ya kita hanya bisa lihat dari penerapannya ke depan, bisa apa tidak melaksanakan," ucapnya sembari menyerahkan penilaian selanjutnya kepada tim penilai.
Diklat
Salah satu finalis pada level eselon III yang karyanya terpilih masuk tiga besar dan berkesempatan dipaparkan di hadapan orang nomor satu di Bali itu, yakni I Ketut Sukra Negara yang bertugas di Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali dengan karyanya berjudul "E-Learning Mewujudkan PNS yang Smart Menuju Bali Mandara".
Sukra Negara menggagas satu sistem Diklat Jarak jauh (DJJ) berbasis teknologi informasi yang bisa diakses melalui "smartphone" maupun secara "online" oleh para pesertanya tanpa harus hadir di ruang diklat.
"Dengan demikian, bisa sangat menghemat waktu dan biaya, serta yang terpenting para peserta bisa melaksanakan diklat tanpa harus meninggalkan pekerjaannya," ujarnya.
Sistem tersebut digagas dengan melihat kondisi jumlah ASN saat ini yang mencapai 14 ribu orang hanya untuk lingkungan Pemprov Bali belum termasuk Pemkab/Pemkot se-Bali, yang tentunya tidak akan bisa memberikan peluang bagi setiap pegawai untuk mendapatkan diklat secara optimal.
Hal lainnya yang menjadi kendala yakni terbatasnya anggaran, sarana dan prasarana yang belum memadai, tingginya beban kerja Widyaiswara dan lain sebagainya.
Aplikasi
Sementara itu, salah satu finalis dari level pejabat eselon IV yang karyanya juga berhasil terpilih masuk 3 besar, yakni I Ketut Yadnya Winarta yang bertugas di Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali dengan karyanya berjudul "Aplikasi Gatra Mandara, Publikasi Cepat Ciptakan PNS Yang Smart".
Yadnya Winarta merancang satu aplikasi berbasis "online" yang kebetulan saat ini sudah berjalan dan bisa diakses secara langsung oleh setiap orang yang ingin mendapat informasi tentang pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Bali dengan cara mengunduh aplikasi dan memasang di masing-masing smart phone yang dimiliki.
Ia mengklaim, aplikasi ini memuat berita yang faktual, berimbang, dan mudah diakses. Tak hanya itu, bagi jajaran PNS di lingkungan Pemprov Bali, dengan mengunduh dan membaca setiap berita yang dipublikasikan maka akan bisa mengetahui setiap kebijakan baru yang diterapkan pimpinan dan atau bisa mengetahui ke mana arah program pembangunan yang dilaksanakan.
Selain itu, informasinya sangat cepat karena berita sudah bisa diakses dengan selang beberapa waktu dari kegiatan tersebut berlangsung. Hal ini jauh lebih cepat daripada menunggu untuk membaca koran yang terbit keesokan harinya.
"Dengan begitu, setiap OPD pun bisa mendapat informasi yang cepat, dan bisa langsung melaksanakan kebijakan yang diberikan pimpinan," ujar Yadnya.
Finalis lain yang karyanya masuk 3 besar, yakni untuk pejabat eselon III masing-masing I Gusti Ngurah Putra Wiradnyana dengan karyanya berjudul "Sistem Pembinaan dan Pengawasan Melalui Data Terpadu (Si Pembawa Madu)" dan Gede Pramana dengan karya "Sistem Informasi Terpadu Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan".
Sedangkan finalis untuk pejabat eselon IV, yakni Bambang Satriawan dengan karya Digitalisasi Standar Satuan Harga Untuk Optimalisasi Penyebarluasan Informasi dan Perubahan Pola Kerja dan I Made Agus Asta Panca dengan karyanya berjudul E-Kinerja Solusi Peningkatan Kinerja ASN. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017