Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir
dalam Dzikir Kebangsaan jelang hari ulang tahun ke-72 Kemerdekaan
Republik Indonesia di Kompleks Istana Negara, Jakarta, pada Selasa
(1/8).
"Presiden sebagai tuan rumah dijadwalkan hadir dalam acara tersebut," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathan (MDHW) Hery Haryanto Azumi dalam jumpa persnya di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa dzikir yang diadakan Istana Kepresidenan dan MDHW itu bertema "Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Indonesia" tersebut akan diikuti 200 ulama se-Indonesia dengan total peserta 2.000 orang.
Menurut dia, Dzikir Kebangsaan tersebut merupakan wujud syukur kepada Allah SWT terhadap anugerah-NYA memberikan kemerdekaan hingga selama ini untuk bangsa dan negara.
"Dzikir Kebangsaan bisa menjadi jalan mengatasi masalah kebangsaan sebagai bahasa spiritual. Lewat upaya ini dapat membuat manusia masuk dalam upaya menyelesaikan persoalan itu dari dalam dirinya sendiri," kata dia.
Dia mengatakan kegiatan tersebut juga dapat menjadi usaha menghayati nilai-nilai Pancasila yang mengakomodasi nilai-nilai Islam, mempromosikan sikap lapang dada dan toleransi serta untuk mengenang jasa para pahlawan dan pendiri bangsa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Presiden sebagai tuan rumah dijadwalkan hadir dalam acara tersebut," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathan (MDHW) Hery Haryanto Azumi dalam jumpa persnya di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa dzikir yang diadakan Istana Kepresidenan dan MDHW itu bertema "Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Indonesia" tersebut akan diikuti 200 ulama se-Indonesia dengan total peserta 2.000 orang.
Menurut dia, Dzikir Kebangsaan tersebut merupakan wujud syukur kepada Allah SWT terhadap anugerah-NYA memberikan kemerdekaan hingga selama ini untuk bangsa dan negara.
"Dzikir Kebangsaan bisa menjadi jalan mengatasi masalah kebangsaan sebagai bahasa spiritual. Lewat upaya ini dapat membuat manusia masuk dalam upaya menyelesaikan persoalan itu dari dalam dirinya sendiri," kata dia.
Dia mengatakan kegiatan tersebut juga dapat menjadi usaha menghayati nilai-nilai Pancasila yang mengakomodasi nilai-nilai Islam, mempromosikan sikap lapang dada dan toleransi serta untuk mengenang jasa para pahlawan dan pendiri bangsa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017