Gianyar (Antara Bali) - Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr. Bambang Subiyanto meresmikan pembangunan Kebun Raya Gianyar (KRG) di atas hamparan lahan seluas 10 hektare di Banjar Pilan, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar, Senin.
"Kebun raya ke-32 di Indonesia itu dibangun secara bertahap dengan dukungan dana APBD Pemkab Gianyar sebesar Rp16,9 miliar," katanya di Gianyar, Senin.
Didampingi Bupati Gianyar, Bali A.A. Gde Agung Bharata, Bambang Subiyanto memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan Bupati Gianyar untuk membangun KRG sekaligus dikelola Pemkab setempat.
Pembangunan kebun raya tersebut diharapkan mampu mengurangi laju degradasi keanekaragaman tumbuhan langka, sekaligus memanfaatkan potensi daerah secara optimal dan berkelanjutan.
"Semua upaya itu untuk penyelamatan atau konservasi bagi segala jenis tumbuhan langka, menyediakan objek wisata alam, mengembangkan jasa lingkungan, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya," ujar Bambang Subiyanto.
Sementara itu, Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata mengatakan Kebun Raya Gianyar merupakan hutan adat yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar sehingga kondisinya masih sangat terjaga di areal tanah Negara seluas 10 hektare.
Lahan tersebut dikelola secara turun temurun oleh masyarakat Desa Pakraman Pilan, yang didalamnya terdapat 41 jenis vegetasi asli yang didominasi oleh pohon-pohon berukuran besar hingga berbagai jenis anggrek, dan 36 jenis binatang diantaranya burung dan keradan menjangan.
Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata juga menghargai niat baik warga Desa Pakraman Pilan untuk menjaga kelestarian hutan adat, dengan menyerahkan pengelolaan hutan adat Desa Pakraman Pilan menjadi KRG.
Bupati Agung Bharata juga menyampaikan penghargaan dan dan terima kasih kepada warga yang telah berkonstribusi merelakan tanahnya tanpa meminta ganti rugi untuk pelebaran jalan dan pembukaan jalan baru menuju KRG dengan total luas 15 hektare setara dengan nilai Rp34,5 miliar.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar Wayan Kujus Pawitra melaporkan, untuk mewujudkan KRG diawali dengan mengalokasikan dana dalam APBD Tahun 2016 telah disetujui anggaran penyusunan Detail Enginering Design (DED) KRG sebesar Rp150 juta.
Untuk selanjutnya pada APBD Tahun 2017 berupa peningkatan jalan sampai ke lokasi KRG sepanjang 4,314 kilometer lebar 5,5 meter dengan biaya Rp 12,7 miliar.
Pembangunan pintu gerbang KRG dengan biaya Rp2,9 miiar lebih, pembangunan jaringar air sampai di KRG dengan biaya sebesar Rp686 juta lebih, dan bantuan hibah pembangunan Taman Tematik dari LIPI sebesar Rp500 juta lebih.
Untuk melanjutkan pembangunan dan melengkapi sarana dan prasarana KRG, telah diusulkan bantuan APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2018 sebesar Rp14 miliar, sesuai tahapan pembangunan pada Detail Enginering Design (DED) KRG. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kebun raya ke-32 di Indonesia itu dibangun secara bertahap dengan dukungan dana APBD Pemkab Gianyar sebesar Rp16,9 miliar," katanya di Gianyar, Senin.
Didampingi Bupati Gianyar, Bali A.A. Gde Agung Bharata, Bambang Subiyanto memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan Bupati Gianyar untuk membangun KRG sekaligus dikelola Pemkab setempat.
Pembangunan kebun raya tersebut diharapkan mampu mengurangi laju degradasi keanekaragaman tumbuhan langka, sekaligus memanfaatkan potensi daerah secara optimal dan berkelanjutan.
"Semua upaya itu untuk penyelamatan atau konservasi bagi segala jenis tumbuhan langka, menyediakan objek wisata alam, mengembangkan jasa lingkungan, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya," ujar Bambang Subiyanto.
Sementara itu, Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata mengatakan Kebun Raya Gianyar merupakan hutan adat yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar sehingga kondisinya masih sangat terjaga di areal tanah Negara seluas 10 hektare.
Lahan tersebut dikelola secara turun temurun oleh masyarakat Desa Pakraman Pilan, yang didalamnya terdapat 41 jenis vegetasi asli yang didominasi oleh pohon-pohon berukuran besar hingga berbagai jenis anggrek, dan 36 jenis binatang diantaranya burung dan keradan menjangan.
Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata juga menghargai niat baik warga Desa Pakraman Pilan untuk menjaga kelestarian hutan adat, dengan menyerahkan pengelolaan hutan adat Desa Pakraman Pilan menjadi KRG.
Bupati Agung Bharata juga menyampaikan penghargaan dan dan terima kasih kepada warga yang telah berkonstribusi merelakan tanahnya tanpa meminta ganti rugi untuk pelebaran jalan dan pembukaan jalan baru menuju KRG dengan total luas 15 hektare setara dengan nilai Rp34,5 miliar.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar Wayan Kujus Pawitra melaporkan, untuk mewujudkan KRG diawali dengan mengalokasikan dana dalam APBD Tahun 2016 telah disetujui anggaran penyusunan Detail Enginering Design (DED) KRG sebesar Rp150 juta.
Untuk selanjutnya pada APBD Tahun 2017 berupa peningkatan jalan sampai ke lokasi KRG sepanjang 4,314 kilometer lebar 5,5 meter dengan biaya Rp 12,7 miliar.
Pembangunan pintu gerbang KRG dengan biaya Rp2,9 miiar lebih, pembangunan jaringar air sampai di KRG dengan biaya sebesar Rp686 juta lebih, dan bantuan hibah pembangunan Taman Tematik dari LIPI sebesar Rp500 juta lebih.
Untuk melanjutkan pembangunan dan melengkapi sarana dan prasarana KRG, telah diusulkan bantuan APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2018 sebesar Rp14 miliar, sesuai tahapan pembangunan pada Detail Enginering Design (DED) KRG. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017