Bupati Gianyar I Made Mahayastra yang diwakili Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya meresmikan Kebun Raya Gianyar setelah melengkapinya dengan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan agar manfaat ekonomi dan sosialnya meningkat.
"Kami melengkapi Kebun Raya Gianyar ini mulai dari penataan koleksi tumbuhan, penambahan koleksi tanaman di Taman Tematik, penanaman pohon hingga pembangunan Kantor Pengelola Kebun Raya Gianyar," kata Bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda di Gianyar, Provinsi Bali, Minggu.
Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya melaksanakan peresmian secara virtual di Command Center Kabupaten Gianyar dengan disaksikan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia, Laksana Tri Handoko, Kapolres Gianyar, AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, Dandim 1616/Gianyar, Letkol Inf Henda Cipta.
Baca juga: Pemkab kembangkan Kebun Raya Gianyar jadi destinasi wisata edukasi
Bupati menambahkan membangun sebuah kebun raya tidak bisa diukur dalam jangka waktu singkat. Prosesnya memerlukan perjalanan panjang karena itu merupakan kegiatan konservasi tanaman yang memerlukan waktu yang cukup lama.
Pembangunan Kebun Raya Gianyar ini, merupakan komitmennya sejak menjadi Wakil Bupati Gianyar yang dilanjutkan sampai sekarang.
Hal ini sebagai wujud nyata, pelaksanaan visi dan misi ke tiganya, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berwawasan lingkungan.
Hal ini sebagai wujud nyata, pelaksanaan visi dan misi ke tiganya, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berwawasan lingkungan.
“Kini dipercaya menjadi Bupati Gianyar, saya tidak ingin ada kontestasi antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Keduanya harus berjalan selaras dan saling mendukung,” tegas Mahayastra dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya.
Pemerintah Kabupaten memiliki komitmen yang tinggi, dalam melestarikan hutan Desa Adat Pilan, dan juga hutan Desa Adat yang lainnya.
Komitmen ini diwujudkan dengan mengembangkan hutan sebagai tempat rekreasi dan sebagai tempat pembelajaran, pendidikan, penelitian dan tempat konservasi.
Baca juga: Kebun Raya Jembrana mulai dikunjungi daerah lain
Keterlibatan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN dan Kepala Kebun Raya Eka Karya Bali, menjadi bukti bahwa Pemerintah serius dalam menangani masalah lingkungan, dan konservasi keanekaragaman hayati di Kabupaten Gianyar.
Komitmen ini diwujudkan dengan mengembangkan hutan sebagai tempat rekreasi dan sebagai tempat pembelajaran, pendidikan, penelitian dan tempat konservasi.
Baca juga: Kebun Raya Jembrana mulai dikunjungi daerah lain
Keterlibatan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN dan Kepala Kebun Raya Eka Karya Bali, menjadi bukti bahwa Pemerintah serius dalam menangani masalah lingkungan, dan konservasi keanekaragaman hayati di Kabupaten Gianyar.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Gianyar Ni Made Mirnawati mengatakan konsep pembangunan Kebun Raya Gianyar berbasis pada kearifan lokal, dengan melestarikan tumbuhan upakara atau tumbuhan yang digunakan dalam upacara keagamaan serta pelestarian tanaman obat atau usada.
Pelestarian tanaman obat atau usada secara tidak langsung untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat Bali pada umumnya.
Ditambahkan Mirnawati, komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan yang berdampingan dengan nilai-nilai adat menjadi dasar keinginan bersama untuk membangun Kebun Raya Gianyar oleh Bupati Gianyar sebelumnya. Bupati saat ini bersama Krama Deda Adat Pilan, merealisasikan keinginan tersebut mulai tahun 2017.
Baca juga: Kebun Raya Eka Karya Bali dikunjungi 700.000 turis setiap tahun
Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoensia (LIPI) melakukan kerja sama pembangunan Kebun Raya Gianyar dengan tema “Taru Pramana, Usada, dan Banten Bali Pulina”. “Kebun Raya Gianyar menjadi kebun raya ke-32 di Indonesia yang dikelola Pemerintah Daerah,” ujar Mirnawati.
Baca juga: Kebun Raya Eka Karya Bali dikunjungi 700.000 turis setiap tahun
Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoensia (LIPI) melakukan kerja sama pembangunan Kebun Raya Gianyar dengan tema “Taru Pramana, Usada, dan Banten Bali Pulina”. “Kebun Raya Gianyar menjadi kebun raya ke-32 di Indonesia yang dikelola Pemerintah Daerah,” ujar Mirnawati.
Dikatakan pula, sejak "soft launching" Kebun Raya Gianyar pada 17 Juli 2017, terdapat peningkatan jumlah pengunjung dari masyarakat sekitar maupun luar Gianyar.
Tercatat sejak tahun 2017 sampai tahun 2020 sebanyak 2.139 orang telah mengunjungi Kebun Raya Gianyar.
Tercatat sejak tahun 2017 sampai tahun 2020 sebanyak 2.139 orang telah mengunjungi Kebun Raya Gianyar.